JAKARTA - Panglima Daerah Komando Militer Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, pencopotan spanduk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab adalah perintahnya. Hal ini menjawab video viral sejumlah orang berbaju loreng mencopot spanduk Rizieq.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung usai melaksanakan kegiatan apel kesiapan bencana dan pilkada serentang di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Oktober.
Perintah ini dikeluarkan menyusul spanduk bergambar Rizieq yang telah diturunkan oleh Satpol PP namun tak lama dipasang lagi. Lagipula, setiap masyarakat yang ingin memasang baliho seharusnya taat dengan aturan yang berlaku termasuk lokasi pemasangannya dan harus membayar pajak.
"Siapapun di Republik ini, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri seakan dia yang paling benar. Enggak ada itu," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dirinya juga telah memberikan perintah untuk membersihkan baliho-baliho serupa. Apalagi yang baliho yang mengajak masyarakat untuk melakukan revolusi. "Ini akan saya bersihkan semuanya," ungkap dia.
"Tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam. Saya peringatkan dan saya tidak segan menindak dengan tegas, jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan merasa mewakili umat Islam," imbuhnya.
Selain itu, Dudung menilai, FPI saat ini kerap berbuat semau-maunya sendiri. Sehingga dia mengatakan sebaiknya ormas ini dibubarkan saja.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri,"
BACA JUGA:
Diketahui, sejumlah video orang berbaju loreng tampak menurunkan spanduk FPI yang bertuliskan 'Di Bawah Komando Imam Besar' yang bergambar Rizieq menggunakan sorban berwarna hijau dan memakai baju berwarna putih. Video ini berdurasi 11 detik dan memperlihatkan sejumlah orang dengan baju loreng memotong tali yang mengikatkan spanduk ini di tiang bambu.
Sebagai informasi, Rizieq Shihab kembali ke Indonesia pada Selasa, 10 November lalu. Dia pulang untuk melakukan revolusi akhlak karena menilai pemerintah saat ini telah berbuat zalim. Saat kembali ke Indonesia, dirinya dijemput massa pendukungnya di Bandara Soekarno-Hatta dan hal ini menimbulkan kemacetan panjang hingga berimbas dibatalkannya sejumlah penerbangan.
Tak hanya itu, pada Sabtu, 14 November lalu dia juga mengadakan acara pernikahan anaknya yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi. Belakangan, acara ini mejadi sorotan masyarakat karena banyaknya massa yang berkumpul dan melanggar protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19. Buntutnya, sejumlah orang kemudian diperiksa oleh pihak kepolisian, tak terkecuali Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.