Ketua MUI DKI Jadi Relawan Anies Baswedan, PDIP Ungkit Polemik <i>Cyber Army</i>
Anies Baswedan bersama Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar/IST

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengaku tidak heran dengan langkah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar yang kini menjadi relawan Anies Baswedan, calon presiden dari Partai NasDem.

Gembong menyebut sikap politik Munahar sudah terlihat sejak dia memutuskan untuk membentuk pasukan cyber army menangkal serangan kabar bohong atau hoaks dari buzzer kepada Anies Baswedan di media sosial saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, Anies juga sempat mengusulkan dana hibah dalam rancangan APBD DKI tahun 2023 kepada MUI DKI Jakarta dengan nominal yang cukup besar, yakni Rp15 miliar. Pada APBD tahun 2022, MUI DKI juga mendapat hibah hingga Rp10,2 miliar dari Pemprov DKI.

"Saya kira tidak perlu diperpanjang. Contoh paling sederhana, tahun yang lalu kan MUI dapet hibah untuk membuat cyber army. Jadi, rakyat sudah bisa menilai tahun yang lalu hibah yang diberikan oleh Pemprov digunakan untuk apa. Itu kan kelihatan," kata Gembong saat dihubungi, Selasa, 13 Desember.

Gembong menilai keputusan Munahar untuk terlibat politik memang tidak melanggar aturan yang ada. Hanya saja, Munahar harus bisa memposisikan dirinya sebagai ketua lembaga yang mewadahi ulama di Jakarta.

"Kita kembalikan pada sosok yang bersangkutan bahwa jabatan yang kita emban ini mengandung konsekuensi. Kita bisa menjaga konsekuensi yang diamanatkan melalui jabatan yang kita emban atau tidak? Tinggal begitu saja," ungkap Gembong.

Pada Minggu, 11 Desember lalu, Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi "Anies for Presiden 2024" yang digelar kelompok relawan Baperan di kawasan Jakarta Timur.

Dalam acara itu, terungkap bahwa Ketua MUI DKI Munahar Muchtar menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Baperan. Munahar datang dan mendampingi Anies selama acara deklarasi tersebut.