JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengaku terus memantau kedatangan turis asing di pintu masuk utama wisatawan mancanegara, yakni Bali dan Jakarta.
Dari hasil pemantauan tersebut, tidak terlihat adanya pembatalan kunjungan yang mengakibatkan turunnya jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman).
"Kami terus melakukan sosialisasi secara masif kepada para calon wisatawan yang akan berkunjung, menyatakan Indonesia karpet merah dalam arti terbuka. Kami sangat menghargai tamu dan kami menerima tamu," kata Sandiaga Uno dalam keterangan resminya, Senin 12 Desember.
Sandiaga Uno juga telah menerjunkan tim untuk melakukan promosi dan edukasi sekaligus komunikasi dan sosialisasi. Sasarannya adalah turis asing dan pelaku industri pariwisata di negara-negara pasar utama wisman.
Tujuannya agar mereka tidak ragu untuk datang berwisata sekaligus berinvestasi di Indonesia.
Penegasan Menparekraf Sandiaga Uno ini terkait RKUHP yang beberapa waktu lalu telah disahkan DPR RI yang di dalamnya terdapat pasal yang menjadi pertanyaan banyak calon wisatawan.
BACA JUGA:
"Kami langsung bergerak, kami mengantisipasi. Tim kami sekarang sudah berada di Sydney, Australia, salah satunya untuk memastikan dan menjamin kepada wisatawan bahwa mereka aman, nyaman, dan menyenangkan saat berwisata di Indonesia," ujar Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, sosialisasi juga dilakukan secara intensif kepada pelaku industri pariwisata tanah air dan pemangku kepentingan lain. Termasuk dengan aparat hukum untuk menyampaikan bahwa Indonesia aman bukan hanya dari kunjungan wisatawan, tetapi dia juga segi investasi.
“Makin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, ekonomi kita makin baik dan lapangan kerja kian terbuka," paparnya. Kemenparekraf memasang target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2022 mencapai 5,2 juta, tetapi baru terealisasi 3,6 juta.