Bagikan:

JAKARTA - Anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep melalui slogan Sangmology-nya terus membicarakan mengenai dunia pasar modal Tanah Air. Belakangan, putra bungsu Jokowi tersebut membicarakan dua saham perusahaan BUMN, PT Kimia Farma Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Meski harga sahamnya dalam beberapa hari kemarin sedang dalam tren penguatan, namun hari ini Kamis 17 Desember saham emiten berdoe KAEF dan PGAS tersebut ditutup melemah pada akhir perdagangan.

Kaesang pun mencuitkan sebuah pesan di akun Twitter pribadinya @kaesangp. Cuitan tersebut disinyalir merupakan komentar tentang melemahnya saham KAEF dan PGAS.

"Terlihat turun tapi pada tambah muatan. Pegangan dulu," tulis Kaesang.

Saham Kimia Farma ditutup melemah 1,35 persen ke level Rp4.380 per lembar saham. Pada penutupan di hari sebelumnya, saham KAEF berada di level Rp4.440.

Foto: RTI

Sementara saham PGN juga berakhir loyo pada perdagangan hari ini. Saham PGAS berakhir melemah 1,10 persen ke level Rp1.790 per lembar saham.

Foto: RTI

Sebelumnya, Kaesang Pangarep menjagokan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di tengah momentum kenaikan IHSG ke level 6.000. Rekomendasi dengan julukan 'Sangmology' itu siap beradu dengan konsensus para analis.

"Weleh Weleh," cuitnya seraya mengunggah gambar pergerakan IHSG sampai dengan akhir sesi pertama, Senin, 14 Desember.

Tak hanya sekadar mengomentari pergerakan IHSG, pemilik Sang Pisang itu juga menjawab cuitan salah satu warganet terkait saham yang bisa dibeli saat indeks bertengger di posisi 6.000.

Kaesang meyakini pergerakan saham Perusahaan Gas Negara (PGN) akan mampu menembus level Rp2.100 pada tahun depan. Pemilik akun Instagram @sahamrakyat itu juga melabeli rekomendasinya dengan sebutan 'Sangmology'.

"Kalau PGAS bisa tembusin 1.750, kayaknya bakalan mulus perjalanannya ke 2.100. Gimana cuanmin @sahamrakyat? #SangMology," tulisnya melalui akun Twitter, Senin, 14 Desember malam.

Kemarin, Selasa 16 Desember, Kaesang berbicara soal saham PT Kimia Farma Tbk, salah satu BUMN yang dipercaya pemerintah untuk mengelola distribusi vaksin di Tanah Air. Saham BUMN Farmasi tersebut kemarin ditutup menguat signifikan 2,54 persen ke level Rp4.440 per lembar saham.

"Ada yang terbang tapi bukan pesawat," cuit pemilik bisnis kuliner Sang Pisang ini.