YOGYAKARTA - Archipelagic and Island States (AIS) Forum kembali diadakan di Indonesia, yakni di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali dari tanggal 5 - 6 Desember. Sebagai info, AIS Forum ini sudah terwujud semenjak 2018, tetapi penyelenggaraannya juga sempat dihentikan sementara imbas terdampak pandemi COVID-19. Lalu apa itu AIS Forum 2022?
Meski tujuan penyelenggaraan forum ini demi menggalang tenaga dan kerja sama konkret dari negara pulau dan kepulauan di dunia dalam mencari solusi guna menghadapi beragam krisis.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KKP) Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi hadir dalam perhelatan itu.
“Di AIS Forum tahun ini, yang kembali digelar sesudah vakum selama 1 tahun akibat pandemi, mengangkat tema memperkuat kolaborasi member AIS Forum untuk lautan yang sehat dan lestari,” kata Sora Lokita, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Delimitasi Area Maritim dan Wilayah Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) di BICC, Westin, Nusa Dua, Bali.
Dia menerangkan bahwa pemilihan tema AIS Forum 2022 itu sebab alasan siapa lagi jika bukan negara pulau dan kepulauan yang memikirkan persoalan itu sendiri.
“47 member AIS Forum (termasuk Indonesia) yakni negara-negara yang mempunyai lautan dengan luas yang besar,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono.
Menurutnya, forum ini sangatlah berbeda dari pertemuan multilateral lainnya, sebab dalam forum ini semuanya berjanji menyusun kerja sama konkret pada info-info yang menjadi perhatian negara pulau dan kepulauan.
“Yakni seperti penyesuaian diri dan mitigasi perubahan iklim, ekonomi berbasis laut (blue economy), sampah plastik di laut dan tata kelola laut yang bagus,” ujarnya.
AIS Forum sudah menyusun bermacam-macam kerja sama dan kolaborasi. AIS Forum sebagai platform kerja sama sekarang ini beranggotakan mayoritas adalah negara berpendapatan kecil dan menengah.
Apa Itu AIS Forum 2022?
AIS Forum sendiri merupakan platform kerja sama konkret yang disusun untuk mewadahi 47 negara kepulauan dan pulau di dunia untuk bersama-sama menyelesaikan tantangan dan persoalan yang dihadapi, terutama pada sektor pembangunan kelautan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa adapun tujuan AIS Forum yakni untuk pemulihan pascapandemi berbasis ekonomi biru, pengembangan berkelanjutan dan kesehatan laut, serta terciptanya solidaritas antarnegara kepulauan.
Apalagi sesudah pandemi COVID-19, sekarang saatnya menyatukan semua negara pulau dan kepulauan bersatu dan bangkit bersama untuk pemulihan. Dalam forum ini seluruh negara kepulauan mempunyai wadah terbuka dan inovatif untuk berkolaborasi mengoptimalkan laut sehat yang berkelanjutan.
Indonesia, lanjut Menko Luhut, melihat penting Forum AIS sebagai forum untuk membangun kemitraan taktik dengan negara, organisasi, dan pelaku pembangunan lain, mulai di tingkat regional ataupun global secara aktif.
Dia menambahkan, AIS Forum membikin joint research untuk pengembangan kapasitas negara pulau dan kepulauan. Forum ini juga sudah memberi pendanaan beragam aktivitas riset untuk universitas-universitas di negara member AIS. “Syaratnya mereka mesti berprofesi sama dengan satu atau lebih universitas atau lembaga riset di negara member AIS lainnya,” tuturnya.
AIS Forum juga memberikan dukungan dalam rangka penyusunan startup hub yang menjadi platform bagi generasi muda di negara-negara member AIS khususnya yang mempunyai perhatian kepada persoalan lautan. “AIS Forum juga membikin pelatihan berkaitan tata kelola ekosistem bakau (mangrove),” sambungnya.
Dia ingin bahwa penyelenggaraan AIS Forum tahun ini nantinya negara-negara member bisa menyepakati lebih banyak kerja sama yang kongkret dan konkret untuk kepentingan negara pulau dan kepulauan.
“Ada sebagian program AIS yang sukses, diantaranya menghalangi sampah plastik masuk ke laut, kemudian kerja sama kewirausahaan dan innovative financing untuk Blue Economy,” imbuhnya.
Indonesia Salurkan Bantuan Rp77 Miliar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pastikan, pemerintah mengucurkan dana USD 5 juta atau sekira Rp77,6 miliar guna pembiayaan program Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum).
"Kita telah menyumbangkan 5 juta dolar untuk tahun ini. Yang tahun 2019 itu 1 juta dolar," kata Luhut saat membuka pertemuan keempat tingkat menteri dalam AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dana itu diperuntukkan untuk mendanai program-program AIS Forum selama lima tahun ke depan. Kemudian untuk negara-negara lainnya akan mengikuti dan juga berkontribusi.
"Iya nanti mereka lihat berapa (kontribusi dana). Jadi Indonesia tidak hanya sekadar inisiatif tapi kita buat, dan UNDP (Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga memberikan kontribusi dan sebagainya," ujar Luhut.
BACA JUGA:
Agenda AIS Forum 2022
Hadir dalam aktivitas ini 21 negara, 5 menteri, 60 delegasi, dan 2 organisasi internasional. AIS Forum adalan organisasi internasional yang disusun pemerintah Indonesia. Inisiatif Indonesia ini menjadi komponen dari perundingan maritim untuk menciptakan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Adapun empat rencana utama AIS Forum yakni penyesuaian diri dan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, penanggulangan sampah plastik di laut, dan tata kelola laut yang lebih bagus.
Negara-negara anggota AIS Forum adalah Antigua dan Barbuda, Bahamas, Bahrain, Barbados, Belize, Carbo Verde, Comoros, Cyprus, Dominica, Dominican Republic, Fiji, Federal States of Micronesia, Grenada, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Indonesia, Ireland, Jamaica.
Lulu, Japan, Kiribati, Madagascar, Maldives, Malta, Marshall Island, Mauritius, Nauru, News Zealand, Palau, Papua New Guinea, Philippines, Saint Kitts and Nevis, Saint Vincent and Grenadines, Samoa, Sao Tome and Principe, Seychelles, Singapore, Solomon Islands, Sri Lanka, Suriname, Timor Leste, Trinidad & Tobago, Tuvalu, United Kingdom, dan Vanuatu.
Jadi setelah mengetahui apa itu AIS forum 2022, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!