Bagikan:

NUSA DUA - Presiden Indonesia Joko Widodo menyebut kerja sama melalui mekanisme Forum Negara Pulau dan Kepulauan (AIS Forum) telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat negara peserta AIS, termasuk masyarakat pesisir.

Manfaat yang dimaksud antara lain pemberian beasiswa, pendanaan riset bersama, pengembangan AIS Blue Startup Hub, pelatihan digitalisasi UMKM, dan pengembangan pendanaan inovatif.

"Selain itu, AIS juga memberikan manfaat strategis terkait dengan penghitungan karbon laut dan pelestarian hutan bakau," kata Jokowi dalam konferensi pers usai KTT AIS Forum di Nusa Dua, Bali, dilansir ANTARA, Rabu, 11 Oktober.

Dia mengatakan Indonesia pun berkomitmen menyiapkan dana hibah, terutama untuk mengatasi perubahan iklim dan pengembangan inovasi baru serta tata kelola laut yang berkelanjutan.

Dalam KTT AIS Forum yang pertama kali diselenggarakan sejak forum tersebut dibentuk pada 2018, Jokowi menegaskan pentingnya negara-negara kepulauan dan berkembang untuk terus bekerja sama dalam menghadapi tantangan global.

Terutama di tengah kondisi dunia yang “terbelah”, persatuan dan kerja sama di antara sesama negara pulau dan kepulauan sangat penting untuk menghadapi masalah kenaikan permukaan air laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut, kata Jokowi.

"Indonesia sebagai negara maritim akan terus menjadi barisan terdepan mendukung AIS Forum sebagai kerja sama yang inklusif antara negara pulau dan negara kepulauan. Bagi Indonesia, laut bukan pemisah tetapi laut justru sebagai pemersatu, laut justru sebagai perekat dan penghubung," tutur Jokowi.

Indonesia menjadi tuan rumah KTT pertama AIS Forum yang dihadiri 30 dari total 51 negara peserta forum ini, dan empat organisasi internasional.

Pada tingkat kepala negara/pemerintahan, KTT ini dihadiri Presiden Federasi Mikronesia Wesley Simina, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, PM Niue Dalton Tagelagi, PM Sao Tome and Principe Partice Emery Trovoada, dan PM Tuvalu Kausea Natano.

Kemudian, Deputi PM Fiji Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica dan Deputi PM Tonga Samiu Kuita Vaipulu.

Sementara delegasi lainnya dipimpin oleh menteri, wakil menteri, pejabat tinggi,  dan duta besar.

Pertemuan puncak itu fokus kepada penguatan kerja sama  mengatasi empat isu global,  yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim.

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI telah mengumumkan komitmen pendanaan sebesar 5 juta dolar AS selama 2022-2025 untuk mendukung eksistensi AIS Forum sebagai kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan