Bagikan:

JAKARTA - Pemilik toko seks Kent mengatakan dirinya merasa ikut bertanggung jawab atas terjadinya baby boom atau ledakan angka kelahiran bayi akibat lockdown pandemi COVID-19.

Tracey Whitmore, yang menjalankan Vibez Adult Boutique di Aylesford, Inggris mengatakan ada lonjakan penjualan mainan seks yang dirancang untuk pasangan, dan perlengkapan BSDM ketika lockdown kedua di Inggris diumumkan.

Berbicara kepada KentLive, dia berkata: "Orang-orang semakin terlibat dalam kegiatan seksual, karena mereka ingin hiburan lebih dari sekadar Netflix."

"Mereka mencoba untuk menyibukkan diri, ada ledakan angka kelahiran bayi yang sebagian, saya rasa, tanggung jawab saya," kata Tracey dikutip dari Daily Star, Rabu, 16 Desember.

Saat ini tidak ada bukti baby boom di Inggris, tetapi beberapa pihak memprediksi bangsal bersalin akan penuh tahun depan.

Vibez, yang terletak di gudang besar di kawasan industri, menjual segala perlengkapan seks mulai dari pakaian dalam berkelas hingga boneka seks "Samantha" seharga 4.000 poundsterling.

Dan dia mengatakan pelanggannya sangat ingin mendapatkan beberapa peralatan baru setelah dibiarkan mengalami kejenuhan di dalam ruangan selama berbulan-bulan.

"Ketika kami membuka lagi setelah lockdown pertama, semuanya menjadi gila. Orang-orang telah terkurung terlalu lama," kata Tracey.

"Dengan dikeluarkannya peringatan saat lockdown kedua, orang-orang tahu bahwa mereka harus mempersiapkan diri dengan benar. Peralatan seks kami laris."