Bagikan:

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD menjadi pangkal persoalan dari berlarut-larutnya kasus kerumunan massa Rizieq Shihab di sejumlah lokasi. Ridwan Kamil menyebut Mahfud MD harus ikut bertanggungjawab.

"Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statment dari Pak Mahfud di mana penjemputan HRS (Rizieq Shihab) ini diizinkan," kata Ridwan Kamil usai diperiksa dalam kasus kerumunan Megamendung di Polda Jabar, Bandung, Rabu, 16 Desember.

Pernyataan Mahfud MD disebut Ridwan Kamil membuat tafsir terutama untuk pendukung Rizieq Shihab. Mereka bergerak ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten untuk melakukan penjemputan

"Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, PSBB di Jabar dan lain sebagainya," kata Kang Emil.

Lalu apa sebenarnya statement Mahfud MD yang dipersoalkan Ridwan Kamil?

Sebelum Rizieq Shihab pulang ke Indonesia, Mahfud MD pernah memberikan pernyataan. Dia mengaku tidak mempermasalahkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab untuk pulang ke Indonesia.

Namun, Mahfud berpesan bila Rizieq dan pengikutnya merencanakan kegiatan aksi, maka harus dilakukan dengan tertib. Mahfud mewanti-wanti Rizieq dan pengikutnya jangan sampai membuat kerusuhan.

"Kalau ada kumpulan massa, yang penting jangan membuat kerusuhan karena Habib Rizieq itu mau pulang dengan revolusi akhlak," kata Mahfud dalam tayangan Youtube Kemenko Polhukam RI, Kamis, 5 November.

Mahfud menegaskan pemerintah tidak pernah menghalangi Rizieq untuk pulang ke Indonesia. Sebab, menurutnya masalah Rizieq tak bisa pulang sebelumnya karena memiliki urusan sendiri dengan pemerintah Arab Saudi. 

"Soal diterhalang pulang, itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi dan kita sudah tahu. Kalau sekarang (urusan) sudah selesai, pulang saja. Kita enggak pernah menghalangi," ujar Mahfud.

Jika nanti pengikut Rizieq menggelar aksi, Mahfud menyebut pemerintah hanya membuat pengamanan secara reguler. Jika ada potensi kerusuhan, maka aparat akan menangani sesuai aturan.

"Nah, kalau membuat kerusakan, itu berarti bukan pengikutnya Habib Rizieq, kita sikat. Kalau pengikutnya Habib Rizieq, yang tertib," kata Mahfud.

Mahfud melanjutkan, pemerintah sekarang sedang dalam kampanye dan sosialisasi protol kesehatan sebagai vaksin sementara sebelum datang vaksin yang sesungguhnya.

"Maka, protokol kesehatan supaya dipatuhi agar tidak saling memudaratkan. jangan saling menyulitkan antar umat. Jadi Anda jaga, orang lain jaga. Silakan," sebut dia.