Bagikan:

KAIMANA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau gerai-gerai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berada di pujasera di pinggir Pantai Jokowi-Iriana, Jalan Trikora, kota Kaimana, Papua Barat.

Kios-kios di lokasi pujasera tersebut menjajakan berbagai makanan khas Kaimana, Manado, hingga chinese food.

"Saya jual chinese food dan papua food, ada jantung pisang, keladi, nasi goreng, mi gorong," kata Dewi, pemilik Dapoer Amoeria di Kaimana, dikutip dari Antara, Rabu, 1 Desember. 

"Jantung pisang diapakan ?" tanya Wapres Ma'ruf. 

"Ditumis pakai bawang merah, bawang putih dikasih merica, lalu jantung pisang dipotong tipis-tipis dicampur bunga pepaya khas Kaimana. Ini juga ada namanya keladi PNG, jadi keladi dibuka dikerok, lalu dikasih masuk lagi rebus santan, namanya keladi PNG keladi karena talasnya isi banyak," ungkap Dewi menjelaskan menu hidangannya kepada Wapres.

"Ini buka jam berapa?" tanya Wapres.

"Buka pukul 09.00 WIT sampai pukul 11.00 WIT. Puji Tuhan dapat lumayan, kita juga ada online sebagai pengantar," tambah Dewi.

"Ya bagus, mudah-mudahan bisa terus dilanjutkan," ungkap Wapres Ma'ruf. 

Selain mampir ke berbagai stan makanan, Wapres juga sempat membuat vlog (video blogging) dengan seorang pemilik stan bernama Dapoer DWP bernama Sonya dan pemilik Warung Wagit'nu Geida Sirfefa.

"Bagaimana Pak Wapres soal kota ini ?" tanya Sonya yang merekam adegannya bersama Wapres Ma'ruf Amin dan Geida di tepi pantai Jokowi-Iriana.

"Kota ini indah. Sudah terkenal ada lagunya. Kebetulan saya datang waktu senja jadi betul seperti lagu itu, Senja di Kaimana," ungkap Wapres.

Waprs juga menyebut penduduk Kaimana sangat ramah.

"Dan ramah-ramah. Di sepanjang jalan saya mendapatkan sambutan luar biasa dan juga saya melihat masyarakatnya juga kreatif. Saya lihat ada pengusaha-pengusaha UMKM, mereka berjualan di pantai ini, Pantai Jokowi-Iriana. Kita harapkan ini akan terus berkembang lagi," tambah Wapres.

"Bagaimana dengan ibu Geida?" kata Sonya.

"Kami di Kabupaten Kaimana mempunyai beberapa majelis taklim yang berada di beberapa distrik dan kampung-kampung. Kami mohon perhatiannya dari Bapak Wapres," kata Geida.

Wapres Ma'ruf pun mengatakan sebagai salah satu komunitas yaitu majelis taklim, selain mengaji juga dapat mengembangkan usaha ekonomi.

"Saya minta ke pemerintah daerah, terutama dinas koperasi untuk memberikan bimbingan pendampingan, dan kurasi supaya terus berkembang sehingga komunitas-komunitas kita juga bisa melakukan upaya kreasi karena banyak potensi ekonomi di sekeliling kita, saya lihat di sini ada ikan, kemudian pala, kemudian mungkin dengan berbagai potensi itu bisa dikembangkan," ungkap Ma'ruf.

Apalagi sebagai komunitas dengan anggota perempuan, Wapres menyebut majelis taklim tidak boleh ketinggalan.

"Biasanya ibu-ibu memanfaatkan anggotanya supaya bisa menjadi pengusaha-penguraha perempuan, perempuan kan juga tidak boleh ketinggalan harus berlomba dengan laki-laki, wanita kita harus jadi wanita kreatif," tegas Wapres.