Bagikan:

JAKARTA - Selama satu tahun pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Wakil Presiden Ma'ruf Amin tak begitu tampak di depan publik. Banyak pihak yang merasa ia tak banyak ambil peran. Lantas apa sebenarnya yang dikerjakan Abah, sapaan akrabnya, dalam satu tahun menjabat?

Tak sedikit publik, khususnya warganet yang merasa Ma'ruf Amin lebih banyak diam. Hal itu terlihat dari beberapa sindiran yang seliweran di media sosial Twitter.

Pemilik akun @jagadhj, misalnya, yang Agustus lalu menyindir Wapres yang jarang muncul di muka publik. "Diemlah terus sampai orang ngira kamu wakil presiden," tulisnya.

Selain itu, pemilik akun @shitegoblin juga menuliskan hal senada. "Diem aja kirain introvert taunya Wapres Maruf Amin," twitnya.

Anggapan publik itu tak membuat Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi risau. Ia bahkan tak peduli atas anggapan Ma'ruf Amin yang disebut orang hilang.

Pasalnya, ia menyaksikan sendiri kalau Abah terus bekerja dari pagi sampai sore. Menurutnya, hal yang membuat nama Ma'ruf tak terangkat di tengah publik yakni lantaran Wapres tak memiliki tim pendengung atau buzzer. 

“Wapres bekerja di bawah permukaan dengan baik selama ini. Dan cukup sibuk didampingi oleh Seswapres dan timnya selama ini dengan sungguh-sungguh dan sibuk,” kata Baidlowi dikutip Bisnis.

Rajin rekaman

Namun, anggapan Ma'ruf Amin lebih banyak diam itu sebenarnya tak sepenuhnya benar. Kami mencoba mencatat agenda Abah selama tiga bulan belakangan, yakni sejak Agustus sampai 20 Oktober.

Total agenda Wapres yang kami catat dari laman wapresri.go.id ada 155. Dalam jangka waktu hampir tiga bulan itu ternyata sepertiganya atau 51 agenda Abah disibukkan dengan aktivitas rekaman video.

Rekaman video yang dibuat Abah beragam, mulai dari sambutan-sambutan pada rapat koordinasi antarlembaga pemerintah, ucapan-ucapan selamat hari ulang tahun kepada lembaga negara dan organisasi masyarakat, hingga menjadi pembicara utama dalam berbagai acara kampus.

Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin (Instagram/@jokowi)

Selain rekaman video, Ma'ruf Amin juga rajin menghadiri acara konferensi-konferensi virtual yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Ada 23 kali jumlahnya. Yang terbaru, Abah memberikan sambutan pada acara Peluncuran Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Produk Halal bagi UMKM serta memberikan orasi ilmiah pada acara Peringatan Dies Natalis Universitas Diponegoro.

Lalu agenda terbanyak ketiga Ma'ruf Amin adalah kegiatan rutinitas layaknya seorang Wapres: rapat terbatas. Sejak Agustus hingga hari ini 20 Oktober, tercatat ia sudah menghadiri rapat terbatas sebanyak 23 kali.

Banyak minusnya

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin mengatakan kinerja Ma'ruf Amin masih banyak kurangnya. Ujang setidaknya mengkritik kinerja pemerintah pada sektor penegakan hukum dan demokrasi.

Soal penegakan hukum, Ujang mencontohkan terkait adanya pelumpuhan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan merevisi Undang-Undang KPK. "Maka penegakkan hukum makin cumpang camping dan gak jelas. Hukum akhirnya bisa dikendalikan oleh eksekutif dan legislatif," kata Ujang kepada VOI.

Selain itu, ujang juga mengkritik soal iklim demokrasi yang sedang kita alami sekarang. Menurutnya demokrasi saat ini seperti hanya ada dalam teori.

"Masyarakat kecil yang kritis banyak ditangkap. Tokoh-tokoh yang kritis juga banyak yang dilaporkan dan ditangkap. Demokrasi mengalami kemunduran," beber Ujang.

Hal itu menurut Ujang yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) merupakan bukti bahwa andil Ma'ruf Amin masih kecil. "Mungkin karena Ma'ruf Amin diberi tugas Jokowi hanya urus soal ekonomi berbasis syariah. Sehingga untuk persoalan-persoalan kebangsaan lainnya tak terlihat," pungkasnya.