Ketua DPRD DKI Marahi Guru Pembuat Soal Ujian Catut Nama Anies-Mega: Apa yang Ada di Otak Bapak?
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi saat bertanya ke guru pembuat soal ujian dengan menyebut nama Anies-Mega (Diah Ayu/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi "menyidang" seorang guru yang membuat soal ujian sekolah dengan mencatut nama Anies dan Mega. Di ruang rapat Gedung DPRD DKI, Prasetio naik pitam sambil mencecar guru tersebut.

Kepada guru kontrak kerja individu (KKI) yang bernama Sukirno, Prasetio mencecar dan mempertanyakan maksud pencatutan nama Mega. Prasetio menganggap nama Mega yang dimaksud adalah Presiden RI Kelima, Megawati Soekarnoputri, sementara Anies yang dimaksud adalah Gubernur DKI.

Sebagai kader PDIP, Praseto tak terima jika ketua umum partainya dibenturkan dengan Anies. Menurut Prasetio, mencantuman kedua tokoh ini merupakan upaya provokasi.

"Kok bisa buat soal seperti itu? Apa bapak sengaja ingin provokasi ini dengan situasi Jakarta yang sedang hangat ini? Mau Jakarta hancur?" cecar Prasetio di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Desember.

"Bapak sebagai guru loh, Pak. Kalau memberi contoh, beri contoh yang baik, bukan membandingkan tokoh sama tokoh. Apa yang ada di otak bapak? Tahu enggak Megawati itu siapa?" Sambung Prasetio.

Menjawab cecaran Prasetio, Sukirno membantah dirinya memiliki maksud khusus dalam mencantum nama Anies dan Mega. 

"Demi Allah Pak, saya tidak punya niat apa-apa. Saya spontanitas saja pak ketika membuat soal itu," jawabnya.

Prasetio sangsi dengan penjelasan Sukirno. Sebab, menurutnya, masih banyak nama lain yang bisa dicantumkan dalam narasi soal ujian tanpa ada konotasi politik.

"Jangan karena spontanitas, pakai nama Anies dan Megawati. Enggak ada namai lain? Kan bisa (mencantumkan nama) Otong, Pras, Jhonny, atau Thamrin," tutur Prasetio.

Diketahui, ada dua soal ujian dengan jawaban pilihan ganda. Dalam salah satu soal itu menyebutkan "Mega yang sering mengejek Anies selalu memakai sepatu kusam. Sedangkan Anies sebagai sosok yang sabar, pemaaf, dan tidak pemarah".

Soal lainnya yakni berbunyi "Pak Anies adalah seorang gubernur hasil Pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga. Sebaliknya, ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku Pak Anies adalah contoh sikap...".

Ketika soal tersebut diributkan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyelidiki beredarnya foto soal ujian sekolah lewat aplikasi pesan singkat dan media sosial yang menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Megawati.

Dari penyelidikan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana menyebut, soal tersebut dibuat karena terdapat unsur kompetensi pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas, sabar dan tanggung jawab.

Meski begitu, Nahdiana menyebut pihaknya tak memiliki maksud maksud mendukung maupun mencemarkan nama baik pejabat publik. "Redaksionalnya memang memiliki kesamaan nama namun tidak ada maksud mendukung maupun mencemarkan nama baik pejabat publik," kata Nahdiana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 12 Desember.