JAKARTA - Gunung berapi aktif terbesar di dunia Mauna Loa di Hawaii, Amerika Serikat erupsi untuk pertama kalinya sejak tahun 1984, mengakhiri masa tenang terlamanya dalam sejarah.
Langit malam di atas pulau terbesar Hawaii bersinar merah, saat lava panas dan terang menyembur keluar di puncak gunung berapi sekitar pukul 11:30 malam. waktu setempat pada Hari Minggu.
Lava terkandung di dalam puncak dan tidak mengancam orang Hawaii yang tinggal di lereng untuk saat ini, kata Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS), mengutip Reuters 29 November.
Layanan tersebut memperingatkan penduduk pada Hari Senin, gas vulkanik dan abu halus dapat melayang ke arah mereka.
"Semua indikasi adalah, letusan akan tetap berada di Zona Celah Timur Laut,” kata badan tersebut dalam sebuah pemberitahuan, mengacu pada area di mana gunung berapi terbelah, memungkinkan aliran lahar, mengutip CNN.
"Jejak hingga kurang dari seperempat inci" hujan abu dapat menumpuk di beberapa bagian pulau, kata Layanan Cuaca Nasional di Honolulu.
Adapun Badan Manajemen Darurat Hawaii mengatakan telah membuka dua tempat perlindungan di pulau itu sebagai tindakan pencegahan, tetapi juga menekankan bahwa tidak ada tanda-tanda lava akan mengancam daerah berpenduduk dan tidak mengeluarkan perintah evakuasi.
Sekitar setengah dari semua letusan Mauna Loa yang tercatat terjadi di puncak, kata badan tersebut.
Hujan abu dapat merusak kendaraan dan bangunan, mencemari pasokan air, mengganggu saluran pembuangan dan sistem kelistrikan, dan merusak atau membunuh tumbuh-tumbuhan, kata dinas cuaca, sementara abu vulkanik yang abrasif dapat mengiritasi mata dan paru-paru.
"Orang dengan penyakit pernapasan harus tetap berada di dalam rumah untuk menghindari menghirup partikel abu dan siapa pun yang berada di luar harus menutupi mulut dan hidungnya dengan masker atau kain," demikian peringatan kantor Honolulu.
"Kemungkinan membahayakan tanaman dan hewan. Kerusakan peralatan dan infrastruktur ringan. Mengurangi visibilitas. Pembersihan menyeluruh mungkin diperlukan."
Mauna Loa menjulang setinggi 13.679 kaki (4.169 meter) di atas Samudra Pasifik, bagian dari rantai gunung berapi yang membentuk pulau Hawaii.
BACA JUGA:
Mauna Loa terakhir meletus pada bulan Maret dan April 1984, mengirimkan aliran lava dalam jarak 5 mil (8,05 km) dari Hilo, kota terbesar di pulau itu.
"Berdasarkan peristiwa masa lalu, tahap awal letusan Mauna Loa bisa sangat dinamis dan lokasi serta pergerakan aliran lahar dapat berubah dengan cepat," kata Observatorium, menambahkan, Jika letusan tetap di Moku'āweoweo, aliran lahar akan kemungkinan besar terkurung di dalam dinding kaldera.
"Namun, jika lubang letusan bermigrasi ke luar dindingnya, aliran lava dapat bergerak cepat ke bawah lereng."