Diduga Lempar Bahan Peledak ke Rumah Warga Palestina, Israel Tangkap Tiga Tentaranya
Ilustrasi militer Israel. (Wikimedia Commons/יורם שורק)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Israel mengatakan beberapa tentaranya telah ditangkap, setelah diduga melemparkan peledak ke sebuah rumah Palestina di Bethlehem, saat ketegangan terus membara di Tepi Barat yang diduduki.

Militer mengatakan sejumlah tentara Druze ditangkap pada Senin pagi, karena dicurigai mengincar sebuah rumah di kota itu. Dikatakan penyelidikan telah dibuka atas insiden tersebut, dilansir dari The National News 28 November.

Sementara mengutip Haaretz, pelemparan tersebut diduga sebagai pembalasan atas penculikan tubuh Tiran Ferro, seorang siswa sekolah menengah berusia 18 tahun yang terluka dalam kecelakaan mobil di Tepi Barat.

Pada 22 November, Ferro, penduduk kota Druze di Daliat al-Carmel, sedang bepergian dengan kendaraan temanny,a ketika kecelakaan lalu lintas terjadi di dekat Jenin. Keduanya kemudian dirawat di rumah sakit di Tepi Barat.

Sementara temannya kemudian dipindahkan ke Israel untuk dirawat melalui helikopter militer, pejabat medis Palestina percaya pemindahan Ferro akan membahayakan nyawanya. Akibatnya, dia tetap di Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin, di mana dia kemudian diculik oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Keluarga Ferro mengklaim, remaja itu masih hidup ketika orang-orang bersenjata Palestina menyerbu rumah sakit dan mengambil jenazahnya.

Diyakini orang-orang bersenjata melakukan penculikan karena mereka percaya Ferro adalah seorang tentara Israel yang bekerja menyamar, seorang pejabat Palestina menjelaskan kepada Haaretz.

Pejabat Palestina menambahkan, evakuasi korban luka dengan helikopter militer, peningkatan kewaspadaan keamanan dan pengoperasian drone di atas Jenin, memperkuat klaim Ferro bukanlah warga sipil biasa.

Kesepakatan akhirnya tercapai pada 23 November untuk mengembalikan jenazah tersebut, dengan kemudian dipindahkan ke ambulans Bulan Sabit Merah yang mulai melakukan perjalanan menuju Israel. Tetapi selama perjalanan, orang-orang bersenjata mengambil alih kendaraan dan menculik jenazah untuk kedua kalinya.

Pada 24 November, jenazah Ferro dikembalikan ke Israel. Menurut IDF (militer Israel), jenazah dipindahkan "setelah upaya pasukan keamanan berkoordinasi dengan Otoritas Palestina."

"Saya mengutuk dan mencela tindakan kekerasan apa pun. Tidak ada pembenaran atau tanda-tanda legitimasi untuk tindakan ilegal apa pun terhadap seseorang atau properti. Ini adalah bukan cara dan bukan semangat tentara IDF dan tentara Druze pada khususnya. Kita harus menunggu penyelidikan selesai sebelum penilaian dilakukan. Saya percaya otoritas investigasi dan komandan IDF," Kritik pemimpin komunitas Druze Sheikh Mowafeq Tarif.