Waspada Tsunami Vulkanik dari Erupsi Gunung Taal di Filipina
Dampak hujan abu vulkanik Gunung Taal di Filipina (Twitter @Mary Jean Torres-Camarillas)

Bagikan:

JAKARTA - Gunung Taal yang ada di Filipina terus memuntahkan erupsi dan hujan abu vulkanik sejak Minggu, 12 Januari. Pemerintah setempat bergerak cepat. Langsung mengevakuasi warga yang tinggal di sekitar Gunung Taal ke tempat yang lebih aman.

Dikutip dari CNN, Senin 13 Januari, Gunung Taal yang berada di Pulau Luzon atau 60 kilometer sebelah selatan Manila ini merupakan gunung berapi paling aktif. Sejak kemarin, Gunung Taal mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkaniknya.

Awan abu tebal bercampur dengan hujan menghasilkan lumpur hitam tebal yang menyelimuti kota-kota di sekitarnya. Kepulang abu vulkanik juga membuat landasan pacu dan kantor-kantor pemerintahan terpaksa ditutup.

Pihak berwenang juga mengeluarkan peringatan 'Tsunami Vulkanik' yang dipicu dari jatuhnya bongkahan-bongkahan batu dari letusan Gunung Taal. Hal ini memicu terjadinya gelombang ombak yang langsung menerjang pemukiman di pesisir pantai.

Masyarakat juga diperingatkan bahwa pulau kecil tempat gunung berapi itu berada adalah "zona bahaya permanen", di mana banyak desa-desa nelayan. Setidaknya 25 juta warga Filipina tinggal dalam radius 100 kilometer dari Gunung Taal.

Sebaran abu vulkanik juga telah sampai di kota Quezon yang berada di utara Manila. Hal tersebut mendorong penangguhan semua penerbangan di bandara internasional Manila. Meskipun abu vulkanik tidak beracun, namun pada debu vulkanik yang sangat halus bisa mencemari udara dan pernapasan bila terhirup.

Dilihat dari sejarahnya, Gunung Taal meletus dahsyat sebelumnya pada 1754 yang berlangsung selama enam bulan. Gunung teraktif kedua di Filipina tersebut lalu kembali meletus dan merenggut 1.335 jiwa pada 1911. Gunung Taal kembali meletus lagi pada 1965, menewaskan 190 orang dan terus mengalami empat letusan kecil dalam beberapa dekade sejak itu.

Mariton Bornas, kepala pemantauan gunung berapi dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), mengatakan bahwa badan tersebut telah memantau getaran di Gunung Taal pada awal Maret 2019. Namun aktivitas gunung tersebut aktif secara signifikan hingga letusan yang cepat pada Minggu 12 Januari 2020.

"Gunung berapi Taal memasuki periode aktif yang hebat ... berkembang menjadi erupsi magmatik pada 02:49 hingga 04:28... ini ditandai dengan muntahan lava yang ringan disertai dengan guntur dan kilatan petir," kata pihak Institut Vulkanologi Filipina dan Seismologi (Phivolcs) mengatakan dalam sebuah pernyataan. Phivolcs kini telah meningkatkan level peringatan dari 3 ke 4, dari maksimum 5.

Otoritas penerbangan Filipina juga telah menyarankan agar pilot-pilot menghindari terbang pada jarak tertentu dari gunung berapi karena abu vulkanik dan fragmen balistik dari letusan berbahaya bagi pesawat.