Tegas! Kapolda NTT Pesan ke Anak Buahnya: Anggota Polri Bukan Pemeras tapi Pelindung
Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma saat memberikan arahan di sela-sela pemberian bantuan untuk pembangunan gereja di Alor. ANTARA/Ho-Humas Polda NTT.

Bagikan:

KUPANG - Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma menegaskan bahwa anggota Polri khususnya yang berada di wilayah NTT bukan polisi pemeras tetapi pelindung.

"Ubah mental pemeras menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," katanya saat memberikan arahkan kepada personel Polres Alor, di Kabupaten Alor, Antara, Senin, 28 November. 

Komandan berbintang dua itu meminta kepada personelnya untuk peka terhadap adanya perubahan serta angkat kegiatan baik yang menyentuh masyarakat. Anggotanya di Polres Alor diminta lebih menekankan restorative justice dalam penyelesaian masalah sehingga mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri.

"Sejak saya pertama kali masuk dan memimpin Polda NTT penerapan restorative justice merupakan hal utama yang saya jalankan," tegas dia.

Dalam hal penyelesaian kasus tindak pidana di wilayah NTT, khususnya di Polres Alor, orang nomor satu di Polda NTT itu memerintahkan personelnya untuk langsung menyelidiki serta langsung di selesaikan.

Hal ini ujar dia untuk mengurangi penumpukan kasus-kasus yang ditangani yang berujung pada lambannya penyelesaian kasus di lingkup Polres Alor itu sendiri.

"Saat ini institusi Polri wajahnya berdasarkan survei terendah. Karena itu lakukan perbuatan yang baik sehingga kepercayaan masyarakat itu kembali lagi," tegas dia.

Dalam hal pengungkapan kasus, dia juga meminta agar aparat kepolisian tidak melakukan penembakan terhadap masyarakat yang melakukan pelanggaran. "Kalau ada yang kabur, kejar sampai tangkap, jangan main asal tembak yang bisa berdampak pada masalah baru," tegas dia.

Pesan untuk Orang Tua di Alor 

Dalam kesempatan itu, Kapolda NTT juga menyampaikan dan menjelaskan arahan Presiden dan Kapolri. Salah satunya tentang memperbaiki apa yang menjadi keluhan masyarakat kepada institusi Polri dan panggilan tugas sekecil apapun sebagai kehormatan dan kebanggaan.

Dia mengingatkan orang tua di NTT, khususnya di kabupaten Alor untuk tidak mempercayai siapapun untuk meluluskan anak mereka saat ikuti tes masuk Polri.

"Jangan percayai siapapun, termasuk juga jangan percayai saya bahwa saya bisa luluskan anak-anak bapa ibu yang ikut tes masuk Polri," katanya kepada masyarakat Alor. 

Mantan Kadiv Hubungan Internasional Polri itu mengatakan bahwa agar seorang anak bisa lulus tes Polri maka harus belajar yang giat serta berdoa meminta pertolongan dari Tuhan.

Tak hanya itu calon siswa Polri juga harus mempersiapkan diri dengan melatih fisik, jaga kesehatan fisik dan rohani sebelum mengikuti tes masuk Polri.

"Bapak mama harus hindari praktek-praktek KKN dalam seleksi tes masuk anggota Polri," tegas dia.

Dia pun mengajak seluruh anak-anak muda di Alor untuk berjuang sendiri untuk mengapai cita-cita.

Kapolda dalam kesempatan itu mengisahkan tentang dirinya menjadi petinju sukses, lalu berhasil menjadi jenderal serta menjadi Kapolda NTT.

"Semuanya itu saya dapat melalui kerja keras dan usaha sendiri. Semuanya tidak mudah tetapi hasil akhirnya bisa diperoleh sekarang," tambah dia.

Sementara itu Kabid Bidang Profesi dan Pengamanan Polda NTT Kombes Dominicus Savio Yempormase mengatakan, jika ada oknum masyarakat ataupun Polri yang melakukan hal seperti yang disampaikan itu, maka dia meminta untuk segera dilaporkan ke Polda NTT.

"Bapak mama bisa melapor melalui Hotline Bidpropam Polda dengan nomor Whatsapp 0812-8109-4411 atau bisa juga di 0812-8109-4422," tambah dia.