Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berharap Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Partai Gerindra dan PKB dapat segera diresmikan. Hanya saja, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar belum menemukan waktu yang cocok untuk bertemu. 

"Harapan kita minggu depan. Itu kalau Pak Prabowo dan Pak Muhaimin punya waktu yang sinkron, kita akan usahakan. Maksimal sebelum tutup tahun juga itu sudah kita resmikan," ujar Dasco di gedung DPR, Senayan, Jumat, 25 November.

Sejauh ini, lanjut Dasco, Gerindra dan PKB masih terus melakukan komunikasi mengenai peresmian Sekber untuk mempersiapkan Pemilu 2024. Diketahui, kantor Sekber Gerindra dan PKB berada di kawasan Jakarta Pusat. 

"Sekretariat bersama meski belum diresmikan, kami sudah sering kumpul-kumpul komunikasi di sana, melakukan mapping-mapping," kata Dasco.

Menurut Dasco, rencana peresmian sekber hanya soal waktu saja. Sebab, kegiatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan belakangan ini cukup padat sehingga belum sempat melakukan pertemuan dengan Cak Imin yang juga wakil ketua DPR.

"Ini hanya mencocokkan waktu saja. Ketika Pak Prabowo dan Pak Muhaimin bisa. Kemarin kan Pak Prabowo banyak ditugaskan presiden ke luar negeri, ke Beijing, Kamboja, dan kemudian G20 kemarin," jelas Dasco.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, menegaskan, bahwa koalisi PKB dan Gerindra sampai saat ini masih solid. Bahkan, sekretariat bersama (sekber) masih berjalan. 

"Koalisi tidak ada masalah, PKB-Gerindra masih solid, sekber jalan terus kok," ujar Jazilul, Jumat, 25 November. 

Meskipun dia mengakui adanya dinamika yang terjadi di internal poros koalisi PKB dan Gerindra. Dinamika itu terkait pembicaraan sosok calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. 

"Kami akui masih ada sedikit dinamika untuk menentukan siapa capresnya," kata Jazilul 

Menurut Jazilul, sampai saat ini kedua parpol masih mempertahankan ketua umumnya masing-masing untuk bisa dicalonkan sebagai capres 2024. Gerindra mengusulkan Prabowo Subianto, sementara PKB ingin Muhaimin Iskandar atau Cak Imin maju sebagai capres. 

"Gerindra usul Prabowo, PKB tetep usul Cak Imin," kata Jazilul. 

Wakil Ketua MPR itu pun tak menutup adanya poros jika keputusan soal capres ini deadlock. Namun poros baru ini, kata dia, tentu melihat perkembangan dinamika politik ke depan. Termasuk, adanya tambahan parpol yang akan bergabung ke koalisi.  

"Soal spekulasi poros baru atau tambahan partai koalisi bisa saja terjadi. (Tapi) tergantung situasi ke depannya. Sabar sabar, lihat saja nanti," kata Jazilul.