CIANJUR - Baru-baru ini, berkembang informasi mengenai banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya karena menjadi korban gempa bumi Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 di media sosial.
Di berbagai unggahan status WhatsApp warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mereka menyuarakan kabar adanya anak-anak yatim yang butuh diadopsi.
Mereka juga mencantumkan narahubung untuk menjembatani proses adopsi sang anak bagi warga yang berminat.
Lilis Karlina (20) menjadi salah satu warga yang berminat untuk mengadopsi anak sebatang kara tersebut. Ia juga menerima informasi ini dari media sosial.
"Memang banyak banget informasi soal adopsi dari status WhatsApp, status Facebook. Lalu, aku bilang ke grup WhatsApp, kalau ada anak bayi yang perlu diadopsi dan orang tuanya sudah meninggal, boleh hubungi aku. Insyaallah aku sama keluarga bakal ngerawat. Kasihan, mereka masih kecil-kecil," kata Lilis, Kamis, 24 November.
BACA JUGA:
Namun, warga yang tinggal di Kecamatan Cikalongwetan, Cianjur ini meragukan validitas informasi soal adopsi yang beredar di media sosial tersebut.
Karenanya, Lilis ingin turun langsung ke lokasi terdampak di Cugenang untuk mencari anak-anak yang memang tak lagi memiliki orang tua karena meninggal dunia akibat gempa tersebut.
"Aku kan memang belum ke lokasi. Jadi, nanti aku mau turun langsung ke posko-posko pengungsian untuk ngasih bantuan, sekaligus mau lihat-lihat. Siapa tahu memang banyak anak yang butuh diadopsi," urainya.