JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dinding salah satu bangunan apartemen di kawasan Ancol, Jakarta Utara retak imbas gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur, Jawa Barat.
"Dampak gempa di Cianjur terdapat satu objek terdampak, yakni Ancol Mansion. Ditemukan retakan di beberapa titik pada gedung," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan, Senin, 21 November.
Isnawa menyebut tidak ada korban dan pengungsi akibat keretakan gedung di Ancol Mansion serta wilayah lainnya di Jakarta. Adapun nilai kerugian dari keretakan ini masih dalam perhitungan.
"Sepertinya tidak ada info kerusakan yang berarti untuk Jakarta. Yang terdampak asalah kawasan Cianjur, Cimahi, dan Bandung sepertinya," ungkap Isnawa.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 13.21 WIB hari ini.
Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa ini terletak pada koordinat 6,86 derajat LS - 07,01 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ungkap Daryono.
Terkini, Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat korban yang meninggal akibat gempa Cianjur menjadi 56 orang. Dengan detail, 40 anak-anak dan sisanya merupakan orang dewasa.
"Yang tercatat total korban luka dan meninggal itu jumlahnya ada 120 orang," kata Ujang di Cianjur, Jawa Barat, disitat Antara.