Bagikan:

JAKARTA - Dugaan pencurian di balik kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, terbantahkan. Polda Metro Jaya menyebut adanya fakta mengenai barang-barang milik keluarga itu ternyata dijual.

"Praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada dirumah, sementara bisa kita patahkan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin, 21 November.

Dari hasil pendalaman, beberapa harta milik keluarga itu ternyata dijual. Semisal, perabotan rumah tangga dan sebagainya.

Terungkapnya fakta tersebut setelah tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat menelusuri data kominikasi empat orang yang tewas itu.

"Dari salah satu penghuni lokasi, ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor, ini terkait dari penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil, kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV. Dan ini sudah kita dapatkan siapa yang membeli, berapa dijualnya, dan sebagainya," paparnya.

Dari penelusuran data komunikasi Budiyanto terungkap ada niatan untuk menjual rumah yang menjadi lokasi tewasnya mereka.

Disebut rumah itu sudah akan dijual seharga Rp1,2 miliar. Meski, sampai saat ini belum ada transaksi jual-beli secara resmi.

"Salah satu pemilik atau pun yang meninggal dirumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki.

Sebelumnya, sejumlah saksi telah diperiksa guna mengungkap misteri di balik penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Mereka di antaranya petugas keamanan hingga anak pemilik rumah.

Saksi terbaru yang dimintai keterangannya yakni dua anak dari Rudiyanto dan Margaret. Hanya saja tak dirinci mengenai identitas mereka.

"Ada dua anak mereka yang tinggal di Bekasi sudah dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Tim penyelidik juga sudah memeriksa Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat dan dua petugas keamanan.

Petugas PLN juga ikut dimintai keterangan. Pemeriksaan itu dilakukan karena keluarga itu disebut sempat meminta pemadaman listrik rumah secara permanen.

"Keterangan dibutuhkan penyidik untuk bisa menemukan titik terang penyebab kematian," ucap Zulpan.

Satu keluarga ditemukan tak bernyawa pada Kamis, 10 November, malam. Mereka adalah Rudyanto Gunawan (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian istrinya K. Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian (42), serta adik ipar Rudiyanto, Budyanto Gunawan (68).

Keempat orang itu ditemukan tak bernyawa di dalam rumah. Tetapi di tempat yang berbeda.

Untuk Margaretha Gunawan dan Dian disebut berada di dalam kamar depan. Kemudian, Rudyanto Gunawan di kamar belakang. Sedangkan, Budyanto Gunawan di ruang tamu rumah tersebut.