Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah tokoh mulai dijodoh-jodohkan untuk bersanding bersama di Pilpres 2024. Setelah ramai diisukan pasangan Anies Baswedan - Gibran Rakabuming, belakangan muncul duet Ganjar Pranowo - Puan Maharani dan Ganjar Pranowo - Airlangga Hartarto.

Bahkan, hasil survei IndoStrategi Research and Consulting menempatkan pasangan calon Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo meraih dukungan tertinggi dengan perolehan 60,3 persen. Desas desus duet Prabowo - Ganjar pun sudah ramai dibicarakan.

Menanggapi rumor tersebut, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, menilai utak Atik nama paslon yang memasangkan Prabowo dan Ganjar adalah hal yang wajar. Menurutnya, hal yang sama juga pernah terjadi saat Ganjar dijodohkan dengan Anies Baswedan.

"Kalau ada yang mengutak-atik paslon dengan memasangkan Prabowo - Ganjar maka itu hal sah-sah saja, sebagaimana yang mengusulkan Ganjar-Anies sebelum deklarasi NasDem," ujar Arsul Sani saat dikonfirmasi, Senin, 21 November.

Menurut Arsul, selama para pasangan calon belum mendaftar resmi ke KPU, maka kemungkinan duet Prabowo - Ganjar masih bisa terjadi.

"Dengan jangka waktu menuju pendaftaran Pilpres yang masih cukup lama, lebih dari 10 bulan, maka segala kemungkinan terkait paslon adalah hal yang terbuka dan memungkinkan," kata Arsul.

Namun bagi PPP, tambah Arsul, tetap mengusulkan tokoh nasionalis dan religius untuk dipasangkan sebagai capres-cawapres 2024. Meskipun, latar belakang parpol tidak selalu dari parpol religius.

"SebagI parpol Islam, PPP terus terang lebih mengusulkan sosok-sosok yang bisa disebut merepresentasikan kalangan nasionalis-religius. Meski yang disebut religius itu tidak harus dari parpol Islam," kata Arsul.