JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu, 19 November. Ganjar mengapresiasi organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu dalam kepeduliannnya kepada bangsa, baik kesehatan, pendidikan, hingga politik.
Acara yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo itu dihadiri pula sejumlah tokoh nasional. Di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menko Polhukam RI Mahfud MD, Yenny Wahid, Din Syamsudin, dan lainnya. Diperkirakan, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah kali ini diikuti 3,5 juta peserta.
Seusai acara, Ganjar memilih jalan kaki sekitar tiga kilometer dari lokasi acara, karena jalan macet dipenuhi peserta. Kontan saja, orang nomor satu di Jawa Tengah itu dikerumuni warga. Mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, pelajar, hingga anak kecil berebut untuk salaman dan berswafoto.
Ganjar mengapresiasi keberadaan Muhammadiyah dan Aisyiyah, yang telah berkontribusi pada bangsa dan negara.
“Saya senang, baik Aisyiyah maupun Muhammadiyah semua perhatian pada kondisi bangsa terakhir, kondisi bangsa mutakhir,” ujar Ganjar.
Perjuangan Muhammadiyah, lanjutnya, sangat intens memperbaiki dunia pendidikan dan pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, Asyiyah juga berperan dalam pemberdayaan perempuan.
“Tentu saja kepedulian dari sisi kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas. Mereka perhatian. Aisyiyah juga perhatian kepada perempuan,” paparnya.
Ganjar menambahkan, baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah, sangat peduli pada perubahan kondisi geopolitik. Selain itu juga perhatian terhadap kondisi keamanan dunia.
“Dua-duanya, baik Aisyiyah maupun Muhammadiyah semua peduli pada kondisi keamanan dunia. Ya pangannya, ya politiknya, yang diharapkan suasana semakin damai,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Ganjar berharap peran Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut, mampu memberikan keteladanan yang baik, terutama menjelang tahun-tahun politik.
“Semua punya pesan menjelang tahun politik. Berikan contoh yang baik. Para elit kasih teladan yang baik. Maka, kasih cerita-cerita komunikasi politik di manapun medianya juga baik. Wah, ini menyejukkan sekali,” tuturnya.
Politikus berambut putih itu mendoakan, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun ini mampu menghasilkan rekomendasi-rekomendasi, untuk solusi persoalan-persoalan mutakhir bangsa saat ini.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari ini akan ada rekomendasi-rekomendasi untuk persoalan-persoalan mutakhir hari ini, yang keluar dari buah pemikiran Muhammadiyah,” harapnya.
Sebagai informasi, agenda rutin setiap lima tahun sekali ini digelar 18-20 November 2022. Muktamar kali ini mengusung tema ‘Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta’. Sedangkan Muktamar Aisyiyah bertemakan ‘Perempuan Berkemajuan Mecerahkan Peradaban Bangsa’.