Pemprov DKI Akui Keterbatasan Lahan jadi Penyebab Sumur Resapan Sulit Capai Target
Sumur resapan di DKI Jakarta (Foto: DOK ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Program sumur resapan atau drainase vertikal yang telah dijalankan sejak kepemimpinan Anies Baswedan selama menjadi Gubernur DKI akan dilanjutkan pada tahun 2023. Saat ini, capaian pembuatannya memang masih jauh dari target 1 juta sumur resapan di Jakarta.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengungkapkan salah satu penyebab pembangunan sumur resapan tidak bisa dilakukan secara masif, yakni keterbatasan lahan yang akan dibuatkan sumur resapan.

"Salah satu kendala yang ada adalah ketersediaan lahan untuk pembangunan sumur resapan. Sehinga, Dinas SDA memprioritaskan pembangunan pada aset pemda," kata Dudi dalam keterangannya, Jumat, 18 November.

Berdasarkan kajian yang ada, pemetaan sumur resapan yang bisa dibangun di Jakarta oleh lahan milik pemerintah hanya sebesar 4 persen. Sedangkan di lahan publik 28 persen dan di pemukiman penduduk 55 persen.

Saat masih menjabat, Anies memang telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2021 tentang Sumur Resapan yang mewajibkan semua pemilik bangunan untuk membuat sumur resapan. Namun, keterbatasan lahan inilah yang menjadi kendala pencapaiannya tidak optimal.

Belum lagi, sumur resapan yang telah dibangun tentu juga memerlukan pemeliharaan, dalam melaksanakan pemeliharaan tentunya diperlukan alokasi anggaran yang harus disiapkan agar fungsi dari sumur resapan yang telah dibangun dapat tetap optimal.

"Pembangunan sumur resapan di tahun-tahun sebelumnya menjadi evaluasi kami untuk pelaksanaan program sumur resapan di tahun anggaran 2023. Kami berharap kegiatan tersebut akan lebih baik lagi dan dapat berjalan efektif sesuai tujuan yang diinginkan," urai Dudi.

Dalam rancangan APBD tahun 2023, Dinas SDA mengajukan anggaran Rp1 miliar untuk melanjutkan pembangunan sumur resapan. Dudi menuturkan, nominal anggaran pembangunan sumur resapan yang disepakati bersama DPRD DKI ini turun drastis dari yang diusulkan.

"Kemarin disetujui anggaran sumur resapan di Dinas SDA Rp1 miliar. Yang diusulkan sekitar Rp19 miliar atau Rp20 miliar," ujar Dudi.

Untuk mengoptimalisasi anggaran ini, Dudi menyebut pihaknya akan membangun sumur resapan pada lokasi-lokasi yang sering tergenang.

"Bila ada lokasinya, nanti kami coba injak, tambah (sumur resapan), sehingga ketemulah lapisan pasir di bawahnya sehingga lebih efektif," imbuhnya.