Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah, pada 20 November, dapat menjadi wadah untuk melahirkan sumber daya manusia unggul demi membangun Indonesia Maju.

"Jadi bagaimana agar umat Islam tidak menjadi penonton dalam proses pembangunan, tapi menjadi pihak yang aktif membangun diri sendiri, membangun negeri ini," kata Wapres seperti disampaikan Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dikutip ANTARA, Selasa, 15 November.

Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan hal tersebut usai menerima audiensi Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengenai rencana muktamar di Solo.

Masduki menyampaikan, menurut Wapres, peran aktif membangun negeri dapat diwujudkan dalam dua hal yaitu dengan membangun SDM yang mengimplementasikan Islam moderat dan menciptakan para ahli di berbagai bidang keilmuan.

"Bagaimana membangun SDM-SDM yang mempunyai pemahaman keagamaan yang kompatibel dengan paham kebangsaan kemudian membangun insinyur-insinyur, ahli-ahli yang bisa membangun negeri ini," sambung Masduki.

Wapres pun meyakini dengan banyaknya anggota Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia serta mapannya fondasi pendidikan, kesehatan dan sosial yang dimiliki Muhammadiyah, organisasi tersebut dapat mewujudkan harapan itu dan menjadi bagian penting dalam menciptakan Indonesia Emas pada 2045.

"Wapres berharap besar bagaimana kontribusi Muhammadiyah terhadap bangsa dan negara ini menyongsong Indonesia Emas itu bisa digerakkan oleh teman-teman Muhammadiyah,” imbuh Masduki.

Menutup pertemuan, Wapres menyatakan kesediaannya untuk menutup acara Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2022.

"Ini adalah gong muktamar untuk memulai bagaimana menyongsong dari berbagai aspek untuk mencapai Indonesia Emas. Sambutan penerimaan Wapres, apresiasinya luar biasa dan (Wapres) sanggup akan datang untuk menutup Muktamar Muhammadiyah nanti pada 20 (November 2022). Insya Allah di Solo," pungkas Masduki.

Hadir dalam audiensi tersebut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasjir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiah Noordjanah Djohantoni, Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiah Rohimi Zamzam, dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir.