JAKARTA – Sudah satu bulan lebih ratusan warga di 87 RT di 7 RW, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran, Jakarta Pusat mengalami krisis air bersih. Hal itu terjadi lantaran rusaknya saluran air PAM milik warga akibat penggalian normalisasi saluran air.
Dengan rusaknya aliran air PAM ke pemukiman warga, aktivitas masyarakat terganggu. Kebutuhan makan, minum, memasak, mencuci dan mandi terganggu. Bahkan, warga harus merasakan krisis air bersih itu selama hampir 1 bulan.
Dimas ketua RT 06, mengatakan pengerjaan normalisasi saluran di Harapan Mulia berdampak matinya jaringan air bersih ke rumah warga. Sudah hampir satu bulan air bersih ke rumah warga tidak lancar.
"Banyak pipa air bersih yang rusak akibat dampak pengerjaan normalisasi saluran. Warga di sini pun kesulitan mendapatkan air bersih," kata Dimas kepada wartawan, Rabu, 9 November.
BACA JUGA:
Supervisi eksternal perusahaan air Aetra Jakarta Pusat, Jumino mengatakan, ada 35 pipa yang rusak dalam pengerjaan normalisasi saluran. Akibatnya aliran air ke warga terhenti karena terjadi kebocoran.
"Jumlah pipa besar 35 ada juga pipa kecil tapi kita belum hitung semuanya. Kerugian kita seperti banyak air terbuang, material, tenaga perbaikan jika kita total semuanya diperkirakan mencapai Rp 500 juta," ucapnya.
Lurah Harapan Mulia, Faozi mengatakan, sudah empat kali pipa air bersih PAM yang mengalir ke rumah-rumah warga rusak akibat normalisasi saluran di Jalan Cempaka Putih Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Iya benar, pipa itu rusak karena normalisasi saluran. Sudah empat kali rusak pipa air di wilayah Kelurahan Harapan Mulia," kata Faozi saat dihubungi wartawan, Rabu, 2 November.
Faozi mengatakan, pihaknya juga sudah menyampaikan kejadian rusaknya pipa air bersih PAM milik warga ke pihak Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat.