JAKARTA - Perusahaan raksasa otomotif asal Jepang, Toyota mempersiapkan rencana pengembangan dan produksi kendaraan listrik hingga 2025 mendatang. Khusus di Indonesia, Toyota menyiapkan dana investasi hingga 2 miliar dolar AS atau setara Rp28,28 triliun (kurs Rp14.100).
Asia Region CEO Toyota Motor Corporation, Yoichi Miyazaki berujar, ini dilakukan sebagai komitmen penuh untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi, dan mengurangi impor minyak bagi kendaraan bermotor.
"Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia. Teknologi kendaraan Toyota juga sudah siap untuk mendukung penerapan B30 di Indonesia," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Rabu 9 Desember.
Yoici mengatakan, pengembangan dan produksi mobil listrik ini juga sesuai dengan perkiraan bahwa konsumsi bahan bakar akan mengalami penurunan hingga 126 juta liter bahan bakar pada tahun 2025.
Selain itu, manajemen Toyota juga menyambut baik UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diharapkan dapat memperbaiki iklim investasi dan perluasan lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Dalam rencana pengembangan bisnis kami, Toyota mempersiapkan Indonesia menjadi hub ekspor bagi produk Toyota, tidak hanya untuk kawasan ASEAN namun juga negara tujuan lainnya, sehingga kami benar-benar mempersiapkan rantai pasok dan sumber daya manusia," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Undang-Undang Cipta Kerja ditargetkan menjadi solusi agar Indonesia dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
BACA JUGA:
Kata Airlangga, penyerapan tenaga kerja menjadi permasalahan tersendiri untuk Indonesia, karena keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri. Apalagi Indonesia tengah menghadapi bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif.
"Pemerintah menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan oleh Toyota, dengan harapan dapat membuka lapangan kerja dan juga meningkatkan skill atau keahlian angkatan kerja Indonesia," tuturnya.
Kendaraan Listrik di Bali
Tak hanya itu, kata Airlangga, pemerintah juga menyambut baik rencana Toyota membuat proyek EV Smart Mobility di Bali sebagai bagian untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dalam ekosistem eco-tourism di Nusa Dua, Bali. Toyota akan bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC Nusa Dua.
Kata Airlangga, alasan Bali dipilih sebagai lokasi proyek adalah karena sejalan dengan Pemerintah Daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor 45 tahun 2019 tentang energi bersih dan kendaraan listrik.
"Untuk mendukung keberlanjutan model bisnis yang berkelanjutan dan juga peningkatan ekowisata Pulau Bali, pemerintah merekomendasikan hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku baterai mobil listrik untuk pengembangan industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL–BB) nasional," tuturnya.