Bagikan:

MEDAN - Warga Kota Medan, Sumatera Utara harus ambil bagian menentukan pilihan calon kepala daerahnya di Pilkada Medan. Anak Medan jangan sampai lupa pencoblosan.

"Kami imbau agar seluruh warga Kota Medan pemilik hak suara untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu," ujar Komisioner KPU Kota Medan Nana Miranti, Selasa, 8 Desember. 

Ada dua pasangan calon di Pilkada Medan yakni paslon nomor urut 1 Akhyar Nasution-Salman Alfarisi. Paslon yang dikenal dengan sebutan AMAN ini diusung PKS dan Demokrat dengan 11 kursi di DPRD Medan.

Sementara paslon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman. Paslon ini diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, Golkar, Nasdem dan PSI dengan 39 kursi di DPRD. Bahkan, Partai Gelora juga ikut mendukung Bobby Nasution yang juga menantu Presiden Joko Widodo. 

KPU Medan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.601.001 pemilih yang terdiri dari 781.953 pemilih laki-laki dan 819.048 pemilih perempuan. Sementara jumlah TPS Pilkada Medan sebanyak 4.303 yang tersebar di 21 kecamatan Medan.

Di tengah pandemi COVID-19, KPU Kota Medan memberlakukan protokol kesehatan ketat saat pemungutan suara alias pencoblosan. Setiap petugas mengenakan alat pelindung diri. TPS dilengkapi pemeriksa suhu badan, sanitasi air dan hand sanitizer.

"Nanti prokesnya pasti ketat di tiap TPS yang ada. Oleh karena itu setiap pemilih harus wajib kenakan masker dan sarung tangan plastik sekali pakai," ujar komisioner KPU Nana Miranti 

Mengenai banjir di wilayah Medan, KPU sudah melakukan pendataan 112 TPS terdampak. TPS itu berada di Kecamatan Medan Maimun, Sunggal dan Tuntungan.

"Ada pun puluhan TPS telah digeser ke daerah yang tidak rawan banjir dan dekat dengan perumahan pemilih yang ingin mencoblos," jelas Nana. 

Sementara untuk mencegah kecurangan di Pilkada Medan, KPU kata Nana telah memusnahkan 5.312 surat suara yang rusak dengan cara dibakar.

"Surat suara yang rusak yang dibakar berdasarkan hasil sortir," katanya. 

Saat ini seluruh surat suara untuk kebutuhan seluruh TPS sudah tercukupi sesuai dengan ketentuan. Ketentuannya, surat suara per TPS sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2,5 persen. 

Sedangkan dari sisi pengamanan, Polda Sumut bersama Kodam I Bukit Barisan menyiapkan 18.500 personel yang akan ditugaskan di wilayah Sumut. 

"12.000 personel Polri yang kami libatkan dan dibackup oleh Kodam I Bukit Barisan hampir 6.500 personel. Mereka sudah digeser ke TPS untuk melaksanakan pengamanan. Yang paling jauh di Nias Selatan sudah berangkat hari Sabtu kemarin," jelasnya Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin. 

Dia memastikan situasi Sumut tetap aman. Polisi dan TNI berjaga agar pemungutan suara atau pencoblosan pilkada termasuk di Kota Medan berjalan aman dan lancar

"Sampai sejauh ini sebagaimana yang dikoordinasikan dengan Polda bahwasanya sampai sekarang kondusifitas masih tetap dipelihara,” kata Martuani.

Tak Perlu Ragu Tentukan Pilihan Buat Medan

Warga Kota Medan tak perlu ragu menentukan pilihan politik. Bobby atau Akhyar silakan, asal persaudaraan tetap dijaga. 

"Keluarga Nasution ini terbiasa dengan pikiran terbuka dan perbedaan. Kalau ada yang mendukung (Akhyar atau Bobby) silakan, itu hak pribadi. Tapi kekompakan kita dan kekerabatan tetap terjaga, kita harus tetap bersaudara,” kata Ketua Ikatan Keluarga Nasution (Ikanas) Kota Medan, Sahlan Jukri Nasution.

Akhyar dan Bobby sama-sama menawarkan gagasan dan program-program untuk memajukan Kota Medan. Pilihan politik, sekali lagi ditegaskan Sahlan, tak boleh merusak rajutan silaturahmi antar-keluarga Nasution dan warga Medan.

“Kita harus tetap bersaudara, jangan sampai terpecah kekeluargaan ini hanya karena pilihan politik. Kita anggap ini bukan dinamika tapi harus bisa mendewasakan keluarga Nasution. Terserah pada masing-masing pilihan anggota keluarga Nasution, ada yang berupaya mengampanyekan calonnya, tapi tetap kami berharap dengan cara elegan dan tidak memecah persaudaraan. Kami Ikanas Medan berpikir elegan terhadap kondisi ini,” sambung Sahlan.