Kemenhub Lepas KM Sabuk Nusantara 88 untuk Beroperasi di Tol Laut Maluku Utara
KM Sabuk Nusantara 88 (dok. Humas Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyelesaikan pembangunan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 88, guna mendukung program Tol Laut. Kapal perintis ini akan berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Pangkalan Sanana, Maluku Utara.

"Kami terus membangun kapal perintis untuk mendukung program Tol Laut yang menjadi salah satu program prioritas Pemerintah dalam rangka mengoptimalkan distribusi logistik guna menghilangkan disparitas harga logistik khususnya di wilayah Terpencil, Tertinggal, Terluar dan Perbatasan (3TP)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Selasa, 8 Desember.

Menhub Budi mengatakan, pembangunan Kapal ini merupakan Kerja Sama Operasi (KSO) antara Kementerian Perhubungan dengan PT Dok Perkapalan dan Kodja Bahari serta PT. Krakatau Shipyard. Kerja sama tersebut merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah kepada galangan kapal nasional.

Menhub Budi Karya Meninjau Pelepasan KM. Sabuk Nusantara 88 (dok. Humas Kemenhub)

“Kapal ini merupakan hasil karya anak bangsa. Kami percayakan pembangunan kapal ini kepada galangan kapal nasional agar mereka dapat terus tumbuh dan berkembang. Semoga kapal ini dapat dimanfaatkan dengan baik," tambahnya. 

Menhub juga berpesan, agar keselamatan pelayaran tetap menjadi prioritas dan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan di moda transportasi laut selama Pandemi Covid-19 belum berakhir.

Sejak diluncurkan pada tahun 2015, program Tol Laut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi infrastruktur, trayek, armada, jumlah muatan, maupun kapasitas. 

Menurutnya dari Tahun 2015, Kementerian Perhubungan telah membangun 100 Unit kapal pendukung Tol Laut, terdiri dari 60 unit kapal Perintis, 15 unit kapal Kontainer, 20 unit kapal Rede, dan 5 unit kapal Ternak.  

Jumlah trayek tol laut angkutan barang meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari hanya tiga trayek pada 2015 kemudian enam trayek rute (2016) yang seluruhnya merupakan penugasan berkembang menjadi 26 trayek pada tahun 2020 dengan100 pelabuhan singgah. Sedangkan trayek tol laut perintis angkutan orang dan barang berkembang dari 86 trayek di 2015 menjadi 110 trayek di tahun 2020.