Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 116 trayek telah dijalankan sepanjang tahun 2023.

Angka ini turun dari trayek yang dilaksanakan di 2022 dengan 117 trayek. Sementara untuk jumlah pelabuhan singgah makin banyak.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha mengatakan, penurunan junlah trayek ini karena ada satu pelabuhan yang sudah berhasil dikomersilkan.

Adapun satu trayek yang berhasil dikomersialisasi adalah Ruas Gorontalo-Pagimana yang diluncurkan pada 5 September 2022 yang dilayani oleh kapal cepat MV Express Priscillia 88. Semula dilayani kapal perintis KM Sabuk Nusantara 83.

“Mengalami penurunan karena setelah dievaluasi, jika terdapat ruas pada trayek yang dianggap dapat dikomersilkan maka ditawarkan ke asosiasi atau perusahaan kapal penumpang. Oleh karena itu jumlah trayek mengalami penurunan,” tuturnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa, 14 Februari.

Arif mengakui, pelabuhan singgah yang dilayani oleh kapal perintis meningkat cukup tinggi.

“Pada 2023, Kemenhub melayani 562 pelabuhan singgah dengan 42 pelabuhan pangkal,” katanya.

Sementara di 2022, Kemenhub melayani 548 pelabuhan singgah dengan jumlah pelabuhan pangkal yang sama, sebanyak 42 pelabuhan.

Selain itu, Arif menjelaskan, kapal perintis dapat dikolaborasikan dengan kapal PSO PT Pelni dalam mendukung konektivitas dan mobilitas warga.

Contohnya Konektivitas antara KM Labobar dengan KM Sabuk Nusantara 92 pada hari Rabu minggu kedua dan keempat di Surabaya untuk aksebilitas penumpang dan barang dari Timur tujuan Pulau Madura dan sekitarnya.

“Kami selalu berusaha menciptakan inovasi dalam penyelenggaraan kapal perintis guna semakin memudahkan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan kapal perintis, salah satunya dengan penerapan Sistem Kinerja Kapal Perintis Terpadu (SIPERINTIS) yang tengah kami rencanakan saat ini,” ujarnya.

Arif mengatakan, SIPERINTIS ini nantinya akan semakin memudahkan kolaborasi pemerintah pusat dalam hal ini Kemenhub dengan Pemda-Pemda setempat terutama dalam hal pemutakhiran data.

Selama ini, aku dia, Kemenhub juga selalu berkolaborasi dengan Pemda terkait usulan trayek, pengawasan dan pelaporan yang semua itu terintegrasi dengan aplikasi SIMLALA.

“Semoga kolaborasi dan inovasi yang terus kami lakukan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat dan sebagai wujud kehadiran negara khususnya di wilayah 3TP,” katanya.