Sulawesi Akhirnya Punya Kereta Api, Sri Mulyani Minta Pegawai Kemenhub Manfaatkan APBN Secara Optimal
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan pengarahan kepada pegawai Kemenhub yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kemenhub Tahun 2024.

Di hadapan pegawai Kemnhub, Sri Mulyani meminta seluruh jajaran Kemenhub dapat memanfaatkan APBN secara optimal, yang dapat menghasilkan infrastruktur transportasi yang dapat dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat.

Menkeu mengatakan, peranan Kemenhub dalam pemulihan ekonomi sangat krusial. “Dengan tersedianya moda transportasi yang saling terhubung dapat membantu pemulihan ekonomi. Konektivitas menjadi vital,” ujar Sri Mulyani yang dikutip Sabtu 11 Februari.

Ia juga mengapresiasi kerja sama yang baik yang dilakukan Kemenhub dalam pemanfaatan APBN dalam proyek pembangunan KA Makassar-Parepare.

“Akhirnya Sulawesi memiliki kereta api pertamanya. Jadikan proyek ini sebagai evaluasi dan perhatikan sisi-sisi yang bisa diefisienkan,” ucapnya.

Ia juga meminta jajaran Kemenhub yang membuat kebijakan, agar tidak salah berpikir yang berdampak pada perencanaan dan penganggaran yang salah.

“Pikirkan konsekuensi dari tiap langkah yang diambil,” katanya.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengingatkan jajaran Kemenhub untuk memperhatikan aset-aset negara, dalam hal ini infrastruktur transportasi yang sudah ada.

“Aset yang berasal dari APBN jangan dibiarkan tidur. Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat,” tuturnya.

Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur transportasi sesuai Renstra Kemenhub Tahun 2020-2024, dibutuhkan alokasi anggaran sebesar Rp711 triliun, dengan pendanaan dari APBN sebesar Rp340,16 triliun.

Sementara, sisanya Rp370,84 triliun akan didorong melalui pendanaan kreatif non-APBN atau Creative Financing melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), peningkatan peran BUMN, SBSN, serta investasi swasta murni.

Adapun pendanaan kreatif dilakukan untuk infrastruktur yang strategis dan bernilai ekonomis tinggi, sedangkan pendanaan APBN melalui rupiah murni, PNBP, dan BLU, difokuskan untuk peningkatan SDM Perhubungan dan pendanaan infrastruktur di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan (3TP) yang secara finansial tidak menguntungkan, dengan tujuan pemerataan pembangunan.

Asal tahu saja, dari tahun ke tahun, sumber dana PNBP dan BLU di lingkungan Kemenhub mengalami peningkatan. Pada 2020, persentase sumber dana PNBP terhadap total pagu anggaran adalah 8,23 persen, tahun 2021 sebesar 9,72 persen, dan tahun 2022 sebesar 11,31 persen.

Sedangkan sumber dana BLU pada 2020 sebesar 3,46 persen, tahun 2021 sebesar 3,71 persen, serta tahun 2022 sebesar 4,80 persen. PNBP dan BLU akan terus dioptimalkan sebagai salah satu instrumen pendanaan melalui APBN, dengan mengedepankan pemberian pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Arah kebijakan dan program kerja Kemenhub 2024 akan diselaraskan dengan Rencana Kerja Pemerintah 2024, di mana anggaran infrastruktur diarahkan untuk menyediakan layanan dasar, peningkatan konektivitas, serta dukungan pemulihan ekonomi. Selain itu, Kemenhub juga siap mendukung penyelenggaraan Pemilihan Umum Serentak, pemindahan IKN tahap awal, serta keberlanjutan pembangunan.

Adapun kebijakan yang akan dilakukan yaitu penguatan infrastruktur digital serta mendorong efisiensi logistik dan konektivitas yang mendukung kawasan industri dan pariwisata. Kemudian, melakukan kegiatan padat karya untuk menjaga resiliensi ekonomi nasional, meningkatkan konsistensi pelayanan sarana dan prasarana transportasi, serta penyelesaian kegiatan prioritas.