JAKARTA - Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun Lhokseumawe.
Adapun perusahaan BUMN yang terlibat adalah PT Pertamina (Persero) bersama BUMN lain yaitu PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo dan PT Pembangunan Aceh.
KEK Arun Lhokseumawe dengan luas 2.600 Hektar akan fokus pada sektor energi, petrokimia, agro industri pendukung ketahanan pangan, logistik serta industri penghasil kertas kraft.
Selain itu, wilayah ini juga memiliki potensi di pengembangan industri perikanan dan industri pertanian dengan dukungan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, minyak atsiri dan lain-lain.
KEK Arun Lhokseumawe dengan lokasinya yang sangat strategis memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar perdagangan internasional khususnya ASEAN, sehingga membangun KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan industri hijau sangatlah penting.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutannya di acara peresmian.
“Kita harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini nanti menjadi kawasan industri hijau. Investor sudah akan mulai masuk kesini dan kita harapkan ini akan berpengaruh pada PDRB provinsi Aceh. Perkiraan Kementerian BUMN bisa memengaruhi 7 persen dari PDRB di Aceh,” ungkap Jokowi dalam sambutannya, Jumat 10 Februari.
Senada dengan Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, saat ini pembangunan terus digalakkan di Provinsi Aceh.
Hal ini untuk memastikan Aceh menjadi salah satu sumber energi juga perbaikan pangan nasional.
“Di bawah dukungan Bapak Presiden kita terus membangun saat ini. Kita peduli bagaimana berinvestasi di Aceh ini menjadi sebuah keberlanjutan dalam perubahan yang memang menyejahterakan rakyat Aceh pada khususnya,” jelas Erick.
Erick menjelaskan, untuk memastikan pembangunan KEK Arun Lhokseumawe dapat berjalan dengan optimal maka dibentuk konsorsium antar BUMN.
Tugas masing-masing BUMN antara lain Pertamina mengembangkan sektor energi (minyak dan gas) beserta fasilitas infrastruktur pendukung, PT Pupuk Iskandar Muda bersama PT Pupuk Indonesia Group mengembangkan klaster industri Petrokimia yang ramah lingkungan.
Sedangkan PT Pelindo I akan menangani pelabuhan dan logistik, dan PT Pembangunan Aceh mengembangkan agro industri pendukung ketahanan pangan.
Pertamina nantinya akan menugaskan salah satu afiliasinya di Sub Holding Gas yaitu PT Perta Arun Gas (PAG) dalam penyertaan modal di KEK Arun Lhokseumawe.
PAG akan fokus pada penyediaan energi bersih untuk KEK Arun Lhokseumawe melalui fasilitas LNG Regasifikasi dan LNG Hub.
Pada tahun 2022, PAG telah menyuplai 52.559 BBTU untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN di Aceh dan Sumatera Utara, menyuplai gas untuk pabrik pupuk milik Pupuk Iskandar Muda dan industri di Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati berharap sinergi sesamaBUMN ini menjadi awal yang baik dalam mendukung percepatan realisasi pengembangan KEK Arun Lhokseumawe menuju kawasan industri hijau.
BACA JUGA:
Pemanfaatan LNG akan memberikan kepastian pasokan energi bersih juga sejalan dengan upaya menuju Net Zero Emission (NZE) 2060.
“Pertamina sebagai BUMN energi berkomitmen untuk menyediakan energi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan suplai LNG diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional KEK Arun Lhokseumawe yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi Provinsi Aceh juga menyediakan lapangan pekerjaan untuk putra-putri Aceh,” jelas Nicke.
Ke depannya, PAG akan mengembangkan bisnis LNG lainnya yang dapat mendukung upaya membangun ketahanan energi di wilayah Aceh dan Sumatera juga berperan aktif dalam upaya transisi energi dengan menyediakan energi ramah lingkungan ramah lingkungan atau clean energy solution provider.