Bagikan:

MEDAN - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memantau langsung pelaksanaan pencoblosan Pilkada Medan. Alasannya?

Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekjen Kemendagri, William dalam rapat desk Pilkada persiapan akhir di Medan, mengatakan tugas pertama pihaknya, yakni sebagai tim pemantau khususnya Pilkada di Kota Medan

"Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan, karena Pilkada kali ini terdapat paslon merupakan anak menantu dari Presiden. Sehingga kita diberikan amanat, bahwa harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut. Yang kedua tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Medan, juga perlu terus ditingkatkan," ujar William dikutip Antara, Selasa, 8 Desember.

Karena itu, lanjut William, Kemendagri mengharapkan partisipasi di Pilkada serentak tahun ini dapat mencapai 77,5 persen dan sesuai yang ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga paslon terpilih memiliki derajat legitimasi yang tinggi.

"Jadi dampaknya pada saat penyelenggaraan pemerintahan, paslon terpilih akan membentuk sistem pemerintahan, baik dari segi birokratnya, pelayanannya maupun perencanaan pembangunan. Itu yang kita harapkan dari Kota Medan, supaya pembangunan lebih baik lagi, stabil, dan lancar," ungkap William.

Pelaksana tugas Asisten Pemerintahan dan Sosial Setda Kota Medan, Renward Parapat saat memimpin rapat tersebut menekankan supaya distribusi logistik Pilkada harus berjalan dengan baik dan lancar.

KPU Kota Medan menetapkan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.601.001 orang, terdiri dari 781.953 pemilih laki-laki, dan 819.048 pemilih perempuan dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) menjadi 4.303.

Selain itu, Renward mengingatkan, tentang upaya meningkatkan partisipasi pemilih yang terus dilakukan. "Jangan sampai kita semangat menyiapkannya, tetapi partisipasi pemilih rendah," ujar Renward.