Bobby Menantu Jokowi Kalahkan Akhyar Versi Quick Count, Kemendagri Bantah Campur Tangan di Pilkada Medan
Paslon Pilkada Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kemendagri Akmal Malik membantah pihaknya memberi perlakukan khusus kepada kota Medan dalam pemantauan penyelenggaraan Pilkada 2020.

Diketahui, salah satu calon wali kota Medan adalah menantu dari Presiden Joko Widodo, yakni Bobby Nasution. 

"Kita melakukan pemantauan di seluruh daerah yang melaksanakan Pilkada 2020. Bukan cuma daerah tertentu saja," kata Akmal di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Desember.

Akmal menegaskan, aparatur sipil negara (ASN) Kemendagri yang memantau pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020 bekerja secara netral. Pemantau tersebut, kata Akmal sekadar memastikan pemungutan hingga penghitungan suara berjalan lancar.

"Jadi, tidak ada kekhususan, tidak ada perlakuan khusus. Semua hanya memonitoring dan melakukan pemantauan. Di sana ada Bawaslu, ada aparat penegak hukum yang tentunya akan mengawasi jika ada pihak-pihak yang tidak netral," tegasnya.

Sebagai informasi, Kepala Seksi Evaluasi Kinerja Daerah Wilayah II Sekjen Kemendagri, William sebelumnya menyebut pihaknya memiliki tugas sebagai tim pemantau khususnya Pilkada di Kota Medan.

"Kenapa kami fokuskan pemilihan di Kota Medan, karena Pilkada kali ini terdapat paslon merupakan anak menantu dari Presiden. Sehingga kita diberikan amanat, bahwa harus ada orang Kemendagri ikut memantau pemilihan tersebut. Yang kedua tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Medan, juga perlu terus ditingkatkan," ujar William pada Selasa, 8 Desember.

Sampai akhirnya pelaksanaan pilkada berjalan dan hasil hitung cepat (quick count) keluar, Calon wali kota Medan Akhyar Nasution memperoleh suara 48 persen. Akhyar kalah dari menantu Jokowi, Bobby Nasution.

Akhyar menyinggung adanya campur tangan pihak tertentu di Pilkada Medan. Sayang Akhyar tak mau berbicara pihak yang disebutnya bermain di Pilkada Medan.

“Kami menyatakan banyak invisible hand yang ikut bermain, tapi kami tak dapat menyatakan secara langsung. Tapi kami dapat merasakannya sangat berpengaruh dalam bermain di Pilkada Medan," kata Akhyar.