JAKARTA - Perdana Menteri Korea Selatan mengatakan pihak kepolisian harus menjelaskan, bagaimana mereka merespons sejumlah panggilan darurat beberapa jam sebelum pesta Halloween di Itaewon, Seoul menjadi tragedi mematikan dengan lebih dari 150 orang tewas.
Tragedi pada Sabtu malam menewaskan 156 orang dan melukai 172 lainnya, sementara 33 korban lainnya masih dalam kondisi serius. Sedikitnya 26 warga dari 14 negara termasuk di antara yang tewas.
"Polisi harus melakukan pemeriksaan menyeluruh dan memberikan penjelasan yang jelas dan transparan kepada publik," ujar PM Han Duck-soo pada awal pertemuan satuan tugas tentang bencana yang disiarkan televisi, melansir Reuters 2 November.
Transkrip panggilan darurat yang dirilis oleh polisi pada Hari Selasa menunjukkan, peringatan pertama tentang kemungkinan kerumunan mematikan kira-kira empat jam sebelum bencana, dengan penelepon meminta polisi dikirim ke sebuah gang di mana pengunjung pesta sudah memadati dinding ke dinding.
Polisi menerima 10 panggilan serupa lainnya, dengan para penelepon memohon dengan semakin mendesak dan putus asa. Panggilan terakhir dilakukan hanya beberapa menit sebelum orang-orang di gang sempit dan miring itu mulai berjatuhan.
Transkrip tampaknya mengonfirmasi keterangan saksi yang mengatakan, mereka melihat beberapa polisi mengarahkan lalu lintas di jalan utama, tetapi sedikit atau tidak ada petugas di gang pejalan kaki yang ramai dan jalan samping.
Sekitar 100.000 orang diperkirakan berada di Itaewon pada Hari Sabtu, sebuah daerah yang terkenal dengan perbukitan dan gang-gang sempitnya. Ada 137 petugas polisi di sana pada saat itu, kata pihak berwenang.
Polisi pergi ke tempat kejadian untuk empat dari 11 panggilan, kata seorang pejabat polisi kepada wartawan. Tidak segera jelas mengapa mereka tidak mengerahkan petugas pada panggilan lain atau tindakan keamanan apa yang mereka ambil setelah tiba.
"Ketika seseorang menelepon 112, itu adalah situasi yang sangat mendesak dan bantuan polisi atau tindakan sangat dibutuhkan," tegas PM Han, merujuk pada hotline polisi darurat Korea Selatan.
BACA JUGA:
Pengungkapan publik transkrip tersebut memicu kritik lebih lanjut terhadap kesalahan langkah oleh polisi, yang mungkin menjadi faktor kunci yang mengarah pada kecelakaan paling mematikan sejak tenggelamnya feri tahun 2014, di mana 304 orang tewas, terutama siswa sekolah menengah yang tenggelam di tengah operasi penyelamatan yang gagal.
Terpisah, Anggota parlemen oposisi menyerukan pemecatan segera kepala polisi nasional dan menteri dalam negeri.
Sementara, Komisaris Jenderal Polisi Nasional Yoon Hee-keun pada Hari Selasa mengakui, pengendalian massa di tempat kejadian tidak memadai, menjanjikan penyelidikan internal yang menyeluruh.