YOGYAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan semua penataan dan peningkatan infrastuktur Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Revitalisasi TMII dimaksudkan untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Renovasi yang dilakukan Kementerian PUPR terhadap kawasan TMII meliputi beberapa jenis pekerjaan. Mulai dari penataan area gerbang utama, dan renovasi Joglo Sasono Utomo, Sasono Langgeng Budoyo, dan Sasono Adiguno. Kemudian, renovasi area museum yang meliputi Museum Theater Garuda, Museum Telkom, dan Museum Keong Mas.
Revitaliasi TMII Rampung 100 Persen, Bisa Jadi Pusat Kegiayan Sosial Budaya
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menyebut Taman Mini Indonesia Indah yang direvitalisasi untuk mendukung gelaran KTT G20, bisa jadi pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat.
"Pemerintah berharap TMII dapat menjadi pusat kegiatan sosial budaya, termasuk rekreasi warga Jakarta dan sekitarnya, seperti layaknya Gelora Bung Karno (GBK)," kata Endra, dikutip VOI dari Antara, Rabu, 2 November 2022.
Endra menambahkan, kota-kota besar Indonesia membutuhkan banyak ruang terbuka publik seperti TMII dan GBK agar kotanya lebih hijau, nyaman dan humanis.
Kementerian PUPR telah selesai merenovasi seluruh sarana dan prasarana di kawasan TMII, DKI Jakarta. Renovasi TMII merupakan salah satu penugasan khusus Presiden Joko Widodo kepada Kementerian PUPR untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur dalam rangka mendukung penyelenggaraan Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
TMII merupakan kawasan taman wisata yang merangkum ragam budaya bangsa Indonesia dan kebhinekaan yang sejak dibangun pada 1975 belum pernah dilakukan renovasi.
Penataan kawasan TMII dilakukan Kementerian PUPR secara besar-besaran dengan mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat yang mengedepankan suasana lebih alami dan hijau.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, TMII merupakan tempat rekreasi populer yang sudah dibuka sejak tahun 70-an. "Kita mulai renovasi atas perintah Presiden Joko Widodo untuk menjadikan TMII menjadi destinasi wisata yang lebih aman, nyaman, dan sehat," kata Basuki.
Kegiatan renovasi TMII dimulai sejak Januari 2022 dan telah selesai 100 persen pada pertengahan Oktober 2022. Seluruh infrastruktur siap untuk diresmikan meliputi area penataan bangunan seluas 7,71 hektare dan kawasan seluas 26,56 hektare.
Proyek Infrastruktur Pendukung KTT G20 Sudah Selesai
Selain melakukan renovasi TMII, Kementerian PUPR juga telah merampungkan penataan dan peningkatan infrastruktur di Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali serta menuntaskan penataan kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk mendukung perhelatan KTT G20. "Sudah (selesai) semua," kata Basuki.
Kementerian PUPR melakukan penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang berada di sekitar kawasan Waduk Muara Nusa Dua.
Nantinya kawasan ini akan digunakan sebagai showcase mangrove bagi para pimpinan negara dan delegasi yang hadir.
Di samping pekerjaan area persemaian mangrove, lingkup pekerjaan lainnya meliputi pembangunan gerbang masuk, monumen G20, area plaza, beji, wantilan.
Kemudian jalur tracking mangrove, area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima), menara pandang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, area parkir di sekitar Waduk Muara, dan penataan Kawasan Parkir Kepala Negara di lahan seluas 2,6 hektare.
Selain itu dilakukan juga peningkatan infrastruktur di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang lingkup pekerjaannya meliputi penataan dan renovasi Tirta Amertha, penataan entrance gate 3, pelandaian ramp menuju Festival Park, parkir VVIP, akses baru Jalan Indraloka, jalan Lingkar Timur, jalan Lingkar Barat, serta jalan akses menuju Parkir A GWK.
BACA JUGA:
Dukungan infrastruktur lainnya meliputi peningkatan jalan Sp. Siligita – Kempinski dan showcase mangrove sepanjang 6,5 km.
Demikianlah informasi seputar proyek revitalisasi TMII dan sejumlah infrastruktur lain untuk mendukung KTT G20.