JAKARTA - Politikus Jerman, Helge Lindh mengecam segala bentuk Islamofobia di negara itu. Ia menyoroti bagaimana masyarakat Jerman cenderung bersikap mengubah perilaku orang-orang Islam.
Pendapat itu disampaikan Lindh di parlemen. Lindh mengatakan ketimbang mengubah, bukankah lebih baik memahami dan membiarkan warga Muslim Jerman menegakkan keyakinan mereka sendiri.
"Saya minta maaf atas kekerasan dan penghinaan yang dialami umat Islam," katanya diiringi tepuk tangan, dikutip Yeni Safak, Selasa, 8 Desember.
Lindh juga menyebut partai sayap kanan Jerman, AfD karena memperburuk situasi dengan ragam kebijakan yang dinilai melanggengkan rasisme. Menurut dia, umat Muslim adalah pihak yang paling banyak dirugikan atas kebijakan tersbeut.
"Anda memainkan permainan yang menghancurkan demokrasi. Mereka yang bermain dengan demokrasi, bermain dengan orang-orang. Dan permainan ini memiliki korban. Dan Muslim pasti menjadi korban dari permainan berbahaya ini. Jangan bermain-main dengan demokrasi. Inilah yang dilakukan AfD," ungkap Lindh.
Mesut Özil:
"...Islam is not part of a country, - there's no German, French or EU Islam, it's not part of a continent or a culture the Islam is simply a universal religion ..."
Thank You @helgelindh for this courage to speak about islamophobia in EU !pic.twitter.com/OkrhjTaMdx
— secmo (@secmo1) December 7, 2020
Lebih lanjut, Lindh menyarankan kepada politikus di parlemen untuk membaca buku yang ditulis Hilal Sezgin. Penulis yang juga putri profesor sejarah Turki, Fuat Sezgin, kata Lindh dapat membantu para politikus untuk dapat lebih memahami umat Muslim.
"Apa yang terjadi di masjid? Apa arti ancaman pembunuhan bagi Muslim? Bagaimana perasaan Muslim? Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri pertanyaan ini? Tidak. Anda pasti tidak bertanya. Tapi kita semua harus memikirkannya," ujarnya.
BACA JUGA:
“Jika kita memberi tahu Muslim apa yang kita harapkan dari mereka, bagaimana mereka harus bersikap, kita akan menghina mereka dan menuai kebencian. Mari kita tidak terus memberitahu Muslim apa itu Islam modern. Cobalah untuk memahami apa artinya mencari pekerjaan sebagai wanita tertutup yang terlatih. Hanya dengan begitu kita bisa lebih berani membahas Islam," tambahnya.
Setelah pidato Lindh, pesepakbola keturunan Turki-Jerman, Mesut Özil langsung mengucapkan terima kasih pada Lindh di media sosial. "Terima kasih dan hormat kepada politikus Jerman Helge Lindh karena berani berbicara tentang Islamofobia di depan umum."