Bagikan:

JAKARTA - Bio Farma (Persero) sebagai holding BUMN farmasi mengungkap, bahwa vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, yang sudah masuk ke Indonesia, akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan atau nakes.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, para tenaga kesehatan nantinya akan disuntik vaksin COVID-19 setelah izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM terbit.

"Untuk tahap awal vaksin yang akan masuk dan juga sudah masuk akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan," ujarnya, dalam konferensi pers secara virtual, di Jakarta, Selasa, 4 Desember.

Honesti berharap kehadiran vaksin COVID-19 ini untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan kepada mereka yang berhadapan langsung dengan pasien positif virus tersebut.

"Saat ini pemerintah berupaya memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan dan mereka yang berada di garda terdepan atau frontliner dengan memberikan vaksin COVID-19," tuturnya.

Honesti menjelaskan, total ada tiga juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac yang disiapkan pemerintah. Dari jumlah total itu sebanyak 1,2 juta dosis vaksin sudah datang di Indonesia pada Minggu, 6 Desember. Sementara sisanya 1,8 juta dosis akan sampai di akhir tahun ini.

Lebih lanjut, Honesti berujar, vaksin yang baru datang di Tanah Air tersebut merupakan vaksin siap suntik kemasan single dose.

"Total vaksin yang kami terima adalah 1.200.568 vial (kemasan). Yang mana 568 vial ini dialokasikan untuk dilakukan pengujian mutu oleh PT Bio Farma maupun di Badan POM," katanya.

Seperti diketahui, induk perusahaan Holding BUMN farmasi PT Bio Farma terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer oleh Coalition for Epidemic Preparedness Innovations for COVID-19 (CEPI).

Hal tersebut merupakan kelanjutan dari hasil due diligence pada 15 September 2020, yang memberikan penilaian pada aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, dan sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.

CEPI merupakan koalisi pemerintah-swasta dan filantropis, yang berpusat di Norwegia, memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksinnya. Salah satu pendiri CEPI, yakni Bill & Melinda Gates Foundation.