Diduga Membunuh Bos Gerai Makanan Siap Saji, Petinggi Yakuza Ditangkap Polisi
Ilustrasi. (Wikimedia Commons/Oregon Department of Transportation)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang anggota senior dari afiliasi salah satu sindikat kejahatan utama Jepang ditangkap pada Hari Jumat, karena diduga menembak dan membunuh presiden bisnis fast-food kenamaan di Kyoto pada tahun 2013.

Yukio Tanaka (56), seorang anggota dari kelompok yang terkait dengan sindikat kejahatan yakuza Kudo-kai, diduga membunuh Takayuki Ohigashi (72), kepala Ohsho Food Service Corp.

Nyawa Ohigashi dihabisi dengan cara ditembak saat berada di tempat parkir di depan kantor pusat perusahaan pada 19 Desember 2013.

Ohigashi ditembak empat kali, di dada dan perutnya, oleh senjata otomatis kaliber 25 ketika dia keluar dari mobilnya di tempat parkir di Yamashina Ward Kyoto. Beberapa ratus ribu yen uang tunai ditemukan tertinggal di mobilnya.

Polisi menduga penembak, yang melarikan diri dari tempat kejadian, adalah seseorang yang akrab dengan senjata api, yang relatif tidak biasa di Jepang karena undang-undang senjata yang ketat.

Mereka juga mendeteksi residu tembakan dari pegangan sepeda motor yang dicuri dua bulan sebelum kejahatan, yang diyakini digunakan sebagai pelarian.

Sebuah motor skuter, yang dicuri sekitar waktu yang sama, juga diduga digunakan untuk tujuan yang sama. Kendaraan itu ditemukan di dekat TKP pada musim semi 2014.

Pada Bulan Maret 2016, komite pihak ketiga yang menyelidiki hubungan antara Ohsho Food Service dan organisasi antisosial mengatakan, perusahaan tersebut telah melakukan transaksi bisnis yang tidak pantas dengan seorang kepala grup perusahaan, sebelum Ohigashi mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2000.

Penangkapan dilakukan setelah penyelidikan polisi menunjukkan, jejak DNA dari puntung rokok yang ditemukan di dekat TKP cocok dengan milik tersangka. Rokok itu merek yang sama dengan yang biasa dihisap Tanaka saat itu, kata sumber tersebut, melansir Kyodo News 28 Oktober.

Tetapi, polisi sejauh ini tidak menemukan hubungan yang jelas antara Tanaka dan Ohigashi, dan sedang mencari lebih jauh motif tersangka serta apakah dia memiliki kaki tangan, lanjut sumber tersebut.

Tanaka sendiri saat ini menjalani hukuman penjara 10 tahun yang dijatuhkan pada November 2020, ketika dia dinyatakan bersalah menembak sebuah mobil milik kontraktor umum besar di Fukuoka, Jepang barat daya.