JAKARTA - Pengawal Revolusi Iran menggagalkan serangan bom di Shiraz dua hari setelah penembakan mematikan di sebuah masjid kota itu, kantor berita Sepah News melaporkan pada Hari Jumat.
Lima belas jemaah tewas dalam penembakan di Masjid Shah Cheragh, Shiraz pada Hari Rabu. Serangan itu kemudian diklaim oleh ISIS.
"Sebuah pemboman di Jalan Mo'ali Abad di Shiraz terdeteksi dan digagalkan oleh intelijen Pengawal Revolusi," menurut Sepah seperti melansir The National News 28 Oktober.
Pemerintah Iran telah mengorganisir demonstrasi nasional menentang penembakan, setelah salat Jumat.
"Kami akan membalas dendam atas darah para syuhada Shiraz," kata Haji Ali Akbari di Teheran.
Sebelumnya, Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah pada Hari Kamis untuk membalas terhadap mereka yang mengancam keamanan negara.
Para pejabat mengatakan, mereka telah menangkap seorang pria bersenjata yang melakukan serangan di masjid itu, yang terjadi di tengah protes anti-pemerintah yang meluas.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 15 orang tewas dan sepuluh lainnya cedera pada Rabu menyusul serangan di Masjid Shah Cheragh di Shiraz, kata kantor berita Iran IRNA.
BACA JUGA:
Kelompok ISIS mengatakan telah melakukan serangan terhadap tempat suci Muslim Syiah tersebut pada Hari Rabu, meningkatkan ketegangan di negara yang terhuyung-huyung dari gelombang protes dan memicu peringatan tanggapan dari Teheran.
"Pengalaman menunjukkan bahwa musuh-musuh Iran, setelah gagal menciptakan perpecahan dalam barisan persatuan bangsa, membalas dendam melalui kekerasan dan teror," ujar Presiden Raisi, berbicara sebelum ISIS merilis klaim tanggung jawabnya, melansir Reuters.
"Kejahatan ini pasti tidak akan terjawab, dan pasukan keamanan dan penegak hukum akan memberikan pelajaran kepada mereka yang merancang dan melakukan serangan itu," tegasnya.