Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pertahanan Turki Baykar berencana untuk menyelesaikan pembangunan pabriknya di Ukraina dalam dua tahun, kepala eksekutifnya mengatakan pada Hari Kamis, setelah perusahaan itu menjadi sangat terkenal karena keberhasilan drone mereka dalam menggagalkan pasukan Rusia.

Drone udara yang dipasok oleh Baykar ke Ukraina berperan penting dalam pertahanan negara itu, untuk melawan sistem lapis baja dan anti-pesawat Rusia dalam beberapa minggu pertama invasi Rusia.

Drone Bayraktar TB2 besutannya menjadi sangat terkenal di publik, sehingga warga Ukraina membuat lagu tentangnya. Sementara, beberapa sekutu meluncurkan kampanye crowdfunded yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk membeli drone jenis itu dan mengirimnya ke Ukraina.

Sebagai bagian dari kesepakatan antara Turki dan Ukraina, yang ditandatangani sebelum invasi Rusia pada 24 Februari lalu, Baykar telah setuju untuk membangun pabrik manufaktur keduanya di Ukraina.

CEO Haluk Bayraktar mengatakan kepada Reuters pada Hari Kamis, rencana terus berjalan meskipun ada beberapa hambatan yang diciptakan oleh invasi Rusia.

"Rencana kami bergerak maju," kata kepala eksekutif di sela-sela pameran pertahanan SAHA di Istanbul, melansir Reuters 28 Oktober.

"Saat ini kami memiliki desain arsitektur. Tahap desain detail telah selesai. Dan kami akan melanjutkan pembangunan secara nyata dalam dua tahun kami ingin menyelesaikannya," tandasnya.

Diketahui, Ukraina menonjol dalam rantai pasokan Baykar, terutama dengan drone pengangkat berat baru Akinci dan jet tempur tak berawak Kizilelma, atau Golden Apple, yang saat ini sedang dikembangkan. Keduanya menggunakan mesin Ukraina dari Motor Sich dan dari Ivchenko-Progress.