Bagikan:

JAKARTA - Chief Data Officer Digital Transformasion Office Kementerian Kesehatan Dandy Masyaril Handoko mengatakan platform SatuSehat akan mengakomodasi seluruh kebutuhan terkait layanan kesehatan.

"Harapan kami adalah dapat menghadirkan platform data kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan," kata Dandy Masyaril Handoko usai acara diskusi terkait "Dashboard Satu Data Kesehatan" di Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 28 Oktober.

Dandy mengatakan pihaknya telah mengumpulkan masukan dan pandangan dari berbagai pemangku kepentingan, seperti dinas kesehatan, perguruan tinggi, peneliti hingga media massa.

"Kami juga menyelenggarakan serangkaian diskusi untuk mengidentifikasi dan mengetahui secara lebih rinci mengenai kebutuhan para pengguna terkait dengan satu data kesehatan ini," katanya.

Dia mengatakan berbagai masukan dan pandangan akan disusun dan dihimpun yang nantinya menjadi pedoman dalam mengembangkan platform data kesehatan dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, menyeluruh dan terintegrasi.

"Sejauh ini masukan dan pandangan yang masuk sangat menarik dan memberi banyak pengayaan kepada kami dalam rangka pengembangan SatuSehat ini," katanya.

Sementara itu, SatuSehat akan terhubung dengan 10 ribu Puskesmas, 11 ribu klinik, 3.000 rumah sakit, 5.000 praktik perorangan, 1.400 laboratorium dan 30 ribu apotek.

Bagi pemerintah, SatuSehat akan menjadi dashboard terpadu yang akan membantu dalam pengambilan keputusan berbasis bukti dan data.

SatuSehat juga akan meningkatkan kemampuan pemerintah mendeteksi dini, mencegah, dan merespons penyakit menular/kejadian luar biasa (KLB).

Manfaat platform ini, kata Dandy, juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas lewat Citizen Health App (CHA).

"CHA ini super apps yang kita buat untuk masyarakat agar bisa lihat medical record, promosi kesehatan," katanya.

Dia mengatakan SatuSehat akan menjadi platform data kesehatan untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkontribusi positif dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Tanah Air.