Bagikan:

JAKARTA - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Maliyanasari menyebut saat ini banyak ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) yang kondisinya sudah tidak layak dan tak lagi ramah anak.

Hal ini didapatkan dari hasil kunjungan ke lapangan. Eneng berujar, terbengkalainya ruang berkumpul masyarakat ini terjadi karena tidak ada biaya perawatan.

"Saat ini kondisinya miris sekali, RPTRA yang harusnya jadi tempat bermain anak hingga olahraga lansia menjadi terbengkalai dan tidak bisa dipergunakan," kata Eneng kepada wartawan, Jumat, 28 Oktober.

Eneng mencontohkan kondisi yang tampak pada RPTRA Manggis, Palmerah. Fasilitas bermain yang masih digunakan di sana sudah rusak dan tidak memenuhi standar keamanan. Bangunan RPTRA juga sudah mulai rusak, seperti atap aula yang bocor, AC yang mati, dan toilet yang tidak dapat digunakan.

Eneng meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menganggarkan perbaikan RPTRA-RPTRA yang sudah tak layak ini.

"Ini saya minta Pj Gubernur DKI Jakarta bisa membenahi perkara RPTRA yang fasilitasnya sangat dibutuhkan warga. Perbaiki dan renovasi beragam fasilitas RPTRA yang rusak," ujar Eneng.

Heru, menurut Eneng, harus bisa menyikapi hal ini. Sebab, tidak ada kejelasan mengenai siapa yang berwenang melakukan pengadaan fasilitas kebutuhan untuk perbaikan di RPTRA.

RPTRA mulainya dibangun dengan anggaran Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPAPP) DKI Jakarta. Setelah itu, pengelolaan RPTRA diserahkan ke masing-masing kelurahan. Namun, sayangnya kelurahan juga tidak memiliki anggaran untuk biaya perawatan RPTRA.

"RPTRA sejak dibangun tidak ada anggaran perawatan bangunan. Beberapa dibangun dari fasos-fasum dibawah naungan DPAPP kemudian diserahkan ke kelurahan, tapi di kelurahan anggaran perawatan itu tidak bisa diajukan perawatannya karena gak ada kode rekening," cecarnya.