Nelayan di Bangka Barat yang Tenggelam Tertimpa Alat Pancing Ditemukan Tak Bernyawa
Ilustrasi perahu berbahan bensin digunakan warga atau nelayan untuk memancing. (Antara)

Bagikan:

BANGKA - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Julaidan alias Idam (45), nelayan yang hilang di perairan Kundi, Kecamatan Simpangteritip, Kabupaten Bangka Barat.

Idam tenggelam terseret arus saat terjadi angin kencang pada Rabu 26 Oktober dini hari. Ia hilang setelah tertimpa bagan atau alat tangkap ikan tradisional.

"Kejadian angin kencang tadi malam mengakibatkan bagan roboh dan nelayan sedang sedang menunggu bagan tersebut terjatuh ke laut. Dua orang berhasil menyelamatkan diri, sedangkan satu orang hilang terseret arus," kata Kepala Satuan Polair Polres Bangka Barat, Iptu Sugiyanto, di Mentok, Bangka Barat, Rabu 26 Oktober.

Dua orang nelayan yang berhasil menyelamatkan diri melapor ke petugas sekitar pukul 01.00 WIB. Tim SAR gabungan kemudian menindaklanjuti dengan melakukan proses pencarian.

Tim SAR gabungan itu terdiri dari Tim Satpolair Polres Bangka Barat, Polairud Polda Babel, Basarnas Babel dan BPBD Bangka Barat. Mereka melakukan pencarian menyisir sejumlah titik di sekitar lokasi kejadian.

Sugiyanto menjelaskan, Idam, warga Desa Kundi, Kecamatan Simpangteritip, Bangka Barat, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

"Pencarian dilakukan sejak pagi dan saat ini korban telah ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian," ujarnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada saat mencari ikan di tengah laut, dan selalu memantau perkembangan cuaca dari BMKG, serta melengkapi diri dengan alat keselamatan, antara lain pelampung, life jacket, alat komunikasi dan lainnya.

"Saat ini sering terjadi perubahan cuaca secara mendadak, faktor keselamatan harus menjadi pertimbangan utama sebelum melaut," tandasnya.