Bagikan:

JAKARTA - Partai NasDem menilai koalisi bersama PKS dan Demokrat tidak akan terbentuk apabila kedua parpol sama-sama mensyaratkan kadernya sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. 

Pasalnya, Partai Demokrat mengisyaratkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai cawapres. Sementara, PKS mengusulkan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan atau.

"Kan koalisi belum terbentuk, kalau kemudian nanti menjadi persyaratan satu partai untuk berkoalisi harus kadernya menjadi wakil, maka kita pastikan koalisi itu tidak akan terjadi," ujar Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, Selasa, 25 Oktober.

"Artinya begini, kalau dua-duanya bertahan harus jadi cawapres kan pada akhirnya enggak mungkin terjadi kesepakatan kan," imbuhnya.

Menurut Ali, jika ketiga parpol masing-masing mengajukan cawapres maka akan berujung pada transaksional. Sebab, apabila salah satu parpol terpilih kadernya maka dua parpol lain akan mempertanyakan dapat posisi apa. 

"Kalau tiga partai berkoalisi, tiga-tiganya mengajukan calon wapres, terus bagaimana solusinya? Apa tiga-tiganya mau diambil? Kan enggak mungkin, hanya satu. Terus kalau hanya satu wapres, duanya dapat apa? Kan begitu kan, maka bisa jadi terjadi transaksionalis itu," katanya. 

Meski begitu, Ali mengatakan, munculnya nama cawapres dari PKS dan Demokrat adalah hal wajar, dan mekanismenya diserahkan ke masing-masing parpol.

"Apa yang hari ini mengemuka di publik tentang dua figur tersebut itu adalah hal yang sah, normal, wajar, karena itu menjadi mekanisme internal partai masing-masing. Untuk sebagai wacana saya pikir sah-sah saja," ucapnya.

 

Intinya soal cawapres, NasDem sambung Ali, tetap menyerahkan keputusan kepada Anies sebagai bacapres. Apalagi, kata dia, Anies sudah menyebut 3 Kriteria pendampingnya.

"Kalau kata Anies kriteria calon yang akan menjadi wakilnya adalah orang yang memberikan efek elektoral buat capres, Jadi kalau demikian, maka pemilih PKS, Demokrat dan NasDem itu menjadi satu kesatuan untuk memenangkan Pak Anies," katanya.

Ali mengatakan, ketiga parpol masih fokus mematangkan format bakal poros koalisi. Hingga kini, kata dia, belum ada kesepakatan koalisi antara NasDem, Demokrat, dan PKS.

"Kita kan sampai hari ini belum ada kesepakatan koalisi kan. Dengan belum ada kesepakatan koalisi artinya belum ada kesepakatan. Belum bisa kita bicarakan tentang hal-hal yang menyangkut di luar kesepakatan berkoalisi," katanya.