NTB - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram telah menyebar puluhan anggota taruna siaga bencana (tagana) dan satgas sosial untuk memantau potensi bencana pada sejumlah titik rawan terutama di sepanjang pantai dan aliran sungai yang melintasi Kota Mataram.
"Kita punya 58 personel tagana dan satgas sosial yang siaga dan patroli pada titik-titik rawan bencana sebagai kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana hidrometeorologi saat puncak musim hujan," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Sudirman, di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu 23 Oktober.
Menurutnya, para personel tagana dan satgas sosial tersebut sudah dibagi untuk bertugas secara bergantian. Mereka ada yang bertugas keliling di sepanjang 9 kilometer pantai Kota Mataram, keliling memantau kondisi tiga sungai yang melintasi Kota Mataram.
Tiga sungai yang melintasi Kota Mataram adalah Sungai Jangkuk, Ancar, dan Brenyok. Pemantauan dilakukan dengan patroli keliling menggunakan kendaraan yang telah disiapkan.
"Anggota kami ini, bekerja dan berkoordinasi melalui aplikasi WhatsApp, dan mereka wajib melaporkan hasil pantauannya setiap 20 menit sekali," katanya.
Menurutnya, waktu pelaporan bisa dipersingkat menjadi setiap 15 menit, 10 menit, bahkan 5 menit sekali tergantung kondisi di lapangan.
"Apabila kondisi di lapangan dinilai mendesak misalnya ada potensi gelombang pasang atau banjir rob, laporan bisa dipercepat agar kita bisa cepat melakukan koordinasi untuk penanganan," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga aktif berkoordinasi dengan lurah dan camat terutama yang memiliki wilayah pesisir dan pinggir sungai.
"Alhamdulillah, hasil pantauan kami sementara belum ada potensi yang dinilai darurat dan semua masih normal. Air sungai yang naik ada, tapi tidak sampai ke permukiman penduduk dan begitu hujan reda, air sudah surut," katanya.
BACA JUGA:
Sementara menyinggung tentang kesiapan bantuan logistik, Sudirman, mengatakan, sejauh ini Dinsos sudah melakukan persiapan penanggulangan bencana untuk kebutuhan dasar.
"Kita sudah siapkan paket sembako berupa beras, minyak, sarden, air mineral, tikar, terpal, dan kebutuhan dasar lainnya. Jadi kalau ada bencana, paket sembako tinggal kita distribusi," katanya.
Sedangkan untuk peralatan kebencanaan, lanjut dia, juga sudah dilakukan pengecekan untuk memastikan peralatan yang dimiliki sudah siap pakai.
Beberapa peralatan kebencanaan yang dimiliki Dinsos antara lain, mobil dapur umum, tangki air bersih dengan kapasitas 5.000 liter, perahu karet, dan dua kendaraan roda empat.
"Alhamdulillah, setelah kita cek semua peralatan kebencanaan kita semua dalam kondisi siap pakai. Termasuk perahu karet yang kita parkir di Pantai Banjar," tandasnya.