Sepertiga Pembangkit Listrik Ukraina Dihantam Serangan Rusia: Presiden Zelensky Siapkan Berbagai Skenario, Pasokan Dibatasi Hari Ini
Presiden Volodymyr Zelensky. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengintensifkan serangan rudal dan pesawat tak berawaknya pada infrastruktur listrik dan air Ukraina minggu ini, dengan Ukraina dan Barat menyebutnya sebagai kampanye intimidasi warga sipil menjelang musim dingin.

Pada Hari Kamis, pasokan listrik akan dibatasi secara nasional antara pukul 7 pagi hingga 11 malam, kata pejabat pemerintah dan operator jaringan Ukrenergo.

Selain itu, penerangan jalan di kota-kota akan dibatasi, kata seorang pembantu presiden di aplikasi pesan Telegram, menambahkan jika penggunaan listrik tidak diminimalkan, akan ada pemadaman sementara.

Sementara terbatas pada hari Kamis, "kami tidak mengecualikan bahwa dengan timbulnya cuaca dingin kami akan meminta bantuan Anda lebih sering lagi," kata Ukrenergo, melansir Reuters 20 Oktober.

Terpisah, dalam pidato video pada Rabu malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia menghancurkan tiga fasilitas energi Ukraina selama 24 jam terakhir.

Serangan rudal Rusia menghantam pembangkit listrik termal utama di Kota Burshtyn di Ukraina barat pada Rabu, kata gubernur wilayah itu.

Presiden Zelensky, yang mengatakan sepertiga dari pembangkit listrik negaranya telah terkena serangan Rusia, membahas keamanan di pembangkit listrik dengan pejabat senior.

"Kami sedang bekerja untuk membuat titik daya seluler untuk infrastruktur penting kota, kota kecil dan desa," tulisnya di Telegram.

"Kami sedang mempersiapkan berbagai skenario," sambung Presiden Zelensky.

Diberitakan sebelumnya, Rusia mengakui serangannya menargetkan pembangkit energi Ukraina. Namun, Kyiv mengatakan infrastruktur air juga terkena dampak serangan yang dilakukan.

"Situasinya kritis sekarang di seluruh negeri. Seluruh negara perlu bersiap untuk pemadaman listrik, air dan pemanas," terang Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor presiden Ukraina Hari Selasa.

Diketahui, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan kembali, pihaknya melakukan serangan terhadap sasaran militer dan infrastruktur energi di seluruh Ukraina dengan senjata presisi tinggi.