Presiden Rusia Vladimir  Putin Tandatangani Dekret Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Buat Apa?
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: TASS/Mikhail Klimentyev)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekret tentang penerapan darurat militer di empat wilayah baru Rusia.

"Saya telah menandatangani dekret tentang penerapan darurat militer di empat entitas konstituen Rusia ini (Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Lugansk, Wilayah Zaporizhzhia dan Kherson). Ini akan segera dikirim ke Dewan Federasi untuk disetujui. Duma Negara telah diberitahu tentang keputusan ini," kata Presiden Putin pada pertemuan Dewan Keamanan pada Hari Rabu yang diadakan melalui tautan video, melansir TASS 20 Oktober.

Presiden Putin mencatat, bahwa darurat militer telah berlaku di wilayah-wilayah ini sebelum mereka bergabung dengan Rusia.

"Sekarang kita perlu meresmikan rezim ini dalam kerangka undang-undang Rusia," jelasnya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada anggota Dewan Keamanannya, Presiden Putin meningkatkan kekuatan keamanan semua gubernur regional Rusia dan memerintahkan pembentukan dewan koordinasi khusus di bawah Perdana Menteri Mikhail Mishustin, untuk meningkatkan upaya perang yang goyah.

Dia mengatakan "seluruh sistem administrasi negara", tidak hanya badan keamanan khusus, harus diarahkan untuk mendukung apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus," mengutip Reuters.

Ini langkah terbaru yang diambil Presiden Putin, untuk menghadapi serangkaian kekalahan besar di tangan pasukan Ukraina sejak awal September.

Dekret yang diterbitkan Kremlin memerintahkan 'mobilisasi ekonomi' di delapan wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, termasuk Krimea, yang diinvasi dan dicaplok Rusia pada 2014.

Ini menempatkan mereka dalam rezim khusus satu langkah di bawah darurat militer dan memungkinkan pembatasan pergerakan orang.

Selain itu, Presiden Putin menganugerahkan kekuatan tambahan kepada para pemimpin dari 80 lebih wilayah Rusia untuk melindungi fasilitas penting, menjaga ketertiban umum, dan meningkatkan produksi untuk mendukung upaya perang.