JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Banggai Laut, Sulawesi Tengah, Wenny Bukamo yang tertangkap operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 3 Desember kemarin.
Pemeriksaan ini dilakukan setelah Wenny tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Persada Kuningan, Jakarta.
"Beberapa pihak yang diamankan KPK saat ini telah berada di gedung KPK dan akan dilanjutkan pemeriksaan oleh tim KPK," kata Plt Juru Bicara bidang Penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat, 4 Desember.
Dalam kegiatan operasi senyap ini, KPK menemukan sejumlah barang bukti berupa uang dalam bentuk pecahan ratusan ribu rupiah. Hanya saja, Ali tak memaparkan berapa jumlah uang yang disita KPK.
"Sejauh ini bukti yang sudah diamankan dalam giat tangkap tangan ini adalah sejumlah uang dalam bentuk rupiah yang terdiri dari pecahan ratusan ribu," ungkapnya.
Selain itu, dalam operasi senyap ini, KPK juga menyita bukti lainnya termasuk buku tabungan.
"Di samping itu juga diamankan buku tabungan, bonggol cek dan beberapa dokumen proyek," ungkapnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, informasi mengenai operasi senyap oleh satgas KPK ini dibenarkan oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"Hari ini, Kamis 3 Desember 2020 jam 13.00 WIB telah dilakukan tangkap tangan Bupati Banggai Laut," kata Firli saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Kamis, 3 Desember.
Wenny ditangkap setelah diduga menerima uang dari pihak swasta atau kontraktor yang mengerjakan proyek di pemerintahan.
Diketahui, Wenny merupakan calon bupati petahana yang diusung oleh PDI Perjuangan dan berpasangan dengan Ridaya Laode Ngkowe. Dari informasi yang dihimpun, dia juga merupakan bupati pertama di Kabupaten Banggai Laut dan pertama kali terpilih pada Desember 2015.
Selain itu, dia juga tercatat pernah menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya periode 1999-2004.