JEMBRANA - Pasca-banjir bandang di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana, Bali, Pemkab Jembrana kini fokus membersihkan material yang terbawa banjir.
Kegiatan pembersihan itu melibatkan semua unsur. Mulai dari TNI, Polri, Pemerintah Daerah (Pemda) dan juga masyarakat umum di beberapa wilayah terdampak.
Sebelumnya, pembersihan telah tuntas di Jembatan Biluk Poh di Kecamatan Mendoyo usai diterjang banjir bandang, pada Minggu (16/10).
Hari ini digelar pembersihan aliran sungai di barat Pasar Melaya, khususnya di bawah Jembatan Melaya yang masih terhalangi material banjir. Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengapresiasi kerja keras TNI dan Polri dalam membantu penanganan pasca banjir bandang.
"Untuk permasalahan di Jembatan Biluk Poh sudah bisa kita selesaikan, hambatan jalur air sudah kita selesaikan sehingga jalur nasional bisa dilintasi lagi meski bertahap . Hari ini kita bersama-sama dengan TNI dan Polri mengambil bagian pembersihan di Melaya. Saya berterima kasih kepada TNI dan Polri, tanpa ada dukungan beliau ini menjadi pekerjaan yang berat. Karena beliau kita ajak terlibat langsung membersihkan di lapangan sehingga pekerjaan kita bisa maksimal," kata dia, Rabu, 19 Oktober.
Secara bertahap semua wilayah yang terdampak banjir akan dibersihkan. Tidak hanya di Melaya dan Biluk Poh tapi bertahap ke daerah lainnya terdampak banjir dan tidak bisa dilaksanakan secara sekaligus karena wilayah terdampak banjir di Kabupaten Jembrana cukup luas.
"Hari ini di Melaya sudah kita kerjakan, besok kita akan kerjakan di Kaliakah. Ini akan bergilir terus mulai dari yang terkena dampak paling berat hingga ringan akan kita selesaikan," ujarnya.
Usai melaksanakan pembersihan aliran sungai di bawah jembatan Melaya. Pihaknya juga langsung mengunjungi posko-posko dapur umum mulai dari Melaya hingga di Desa Pengambengan. Pengecekan itu sekaligus untuk menyalurkan bantuan berupa sembako dan pakaian.
BACA JUGA:
Unttuk prioritas lainnya yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pangan dan kesehatan. Pihaknya mengaku untuk ketersediaan logistik cukup memadai, apalagi adanya sumbangan dari berbagai donatur.
"Yang hari ini kita kerjakan adalah kebutuhan primer dulu yaitu makan, minum dan kesehatan harus kita selesaikan, memastikan bahwa mereka mendapat makanan, minuman dan pelayanan kesehatan yang layak. Besok kita akan memberikan sembako untuk masyarakat korban banjir di Pebuahan dan Kaliakah serta seterusnya karena bantuan terus mengalir dari pihak swasta, teman-teman saya yang ada di Denpasar, Jakarta dan Surabaya," ujarnya.
Sementara khusus bagi pengungsi korban banjir Tukad Biluk Poh, ia berharap untuk sementara waktu dapat tinggal di rumah keluarga yang relatif masih aman. Soal rumah rusak berat, Bupati Jembrana sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster.
"Saya juga sudah bicara dengan bapak Gubernur Bali, khusus desa yang memiliki tanah aset Provinsi Bali maka masyarakat yang rumahnya rusak berat dan tidak bisa ditinggali, bisa memfungsikan tanah milik Pemerintah Provinsi Bali," ujarnya.