Bagikan:

JAKARTA - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea didatangi oleh adik Menteri Pertahanan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Hal tersebut terlihat dari unggahan Hotman di akun sosial media Instagram miliknya pada Kamis, 3 Desember.

Belakangan diketahui, Hotman akan mendampingi Hashim untuk menyampaikan hak jawab atas beberapa informasi yang menyinggung namanya terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster yang dilakukan Edhy Prabowo.

Berdasarkan undangan yang disebarkan Hotman Paris pada akun media sosialnya, konferensi pers akan dilakukan pada Jumat, 4 Desember 2020 sekitar pukul 13.00 WIB, di Jetski Cafe, Pantai Mutiara, Penjaringan Jakarta Utara.

"Topik hak jawab atas fitnah terkait ekspor benur lobster," demikian bunyi undangan yang disebar Hotman, Jumat, 4 Desember.

Tidak hanya didampingi oleh Hotman, Hashim juga akan didampingi putrinya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga seorang politisi Gerindra.

Sekadar informasi, konferensi pers ini dilatarbelakangi munculnya kabar miring yang menyeret nama Hashim belakangan ini. Hasim kerap dikait-kaitkan dengan kasus yang menjerat Edhy Prabowo. Hal itu berkenaan dengan keberadaan PT Bima Sakti Mutiara, perusahaan eksportir yang awalnya mengekspor mutiara.

Dalam jajaran Dewan Komisaris PT Bima Sakti Mutiara, terdapat nama Hashim. Sedangkan untuk posisi Direktur Utama dijabat oleh Rahayu Saraswati.

Hashim dan Saraswati pun sebelumnya sudah menyampaikan bantahan soal kabar miring yang menyebut perusahaannya terlibat.

"Keluarga saya sudah bergerak di bidang kelautan 34 tahun, tahun 1986. Ekspor pertama kami mutiara tahun 1989, 31 tahun lalu. Kami berurusan dengan Kementerian Kelautan Perikanan sudah beberapa dasawarsa," kata Hashim, dikutip dari YouTube 'Let's Talk With Sara', Jumat, 4 Desember.

Ia menyebut perusahaannya yakni PT Bima Sakti Mutiara tidak memiliki konflik kepentingan dengan ekspor benih lobster. Sebelumnya, perusahaan itu disebut-sebut memperoleh jatah ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sempat dipimpin Edhy Prabowo yang juga dari Partai Gerindra.

"Keluarga kami tidak begitu, kami suka uang, kami suka fulus tetapi caranya tidak seperti ini. Saya, kakak saya (Prabowo Subianto) tidak mau merusak nama keluarga kami," katanya.