Bagikan:

JAKARTA - Pasangan calon wali kota-wakil wali kota Tangerang Selatan nomor urut 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan menegaskan komitmen antikorupsi. Benyamin menegaskan kerja Pemkot Tangsel harus sesuai aturan hukum

"Kami punya komitmen keras kuat untuk menegakkan hukum sehingga celah korupsi tidak ada lagi di Tangsel,” kata Benyamin Davnie dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan secara live streaming, Kamis, 3 Desember. 

Benyamin yang sedang cuti sebagai posisi wakil wali kota Tangsel ini menyebut ASN sebagai agent of change. Program kerja ASN harus berbasis IT. 

"Kami sudah membangun titik WiFi di sarana publik baik di masjid, perpustakaan sehingga dualisme yang tadi dikhawatirkan bisa kita atasi dan tidak akan pernah terjadi apabila komitmen terhadap hukum dan penggunaan IT secara berbarengan bisa kita terapkan,"

Benyamin Davnie

Sementara itu calon wakil walkot Tangsel, Pilar menyebut predikat baik Pemkot Tangsel. Buktinya, administrasi publik dengan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP). 

"Kita menjadi role model pemerintah kota yang terbuka secara administrasi publik dan keuangan,” jelas Pilar.

Sementara itu, pasangan calon wali kota-wakil walkot Tangsel nomor urut 2 Siti Nur Azizah-Ruhamaben menegaskan program membangun budaya masyarakat kelas dunia. 

"Kalau kita bicara tentang budaya kelas dunia, kita akan bicara Tangsel sebagai kota yang punya keragaman, keragaman potensi dan ini akan kita lihat bagaimana kota Tangsel memiliki jaminan sosial yaitu kesehatan pendidikan dan juga punya transportasi publik yang terjangkau, aman, nyaman,” menurut Azizah.

Putri Ma’ruf Amin ini menyebut Tangsel punya keunikan yang harus didorong dengan prinsip think globally, act locally.

"Berpikir global dan menggali lokalitas yang ada sehingga ini bisa menjadi budaya kelas dunia,"

Siti Nur Azizah

Sementara calon wakil walkot Tangsel Ruhamaben menegaskan ruang publik yang harus dibangun di Tangsel. Mulai dari pedestrian, jalur sepeda hingga memperbanyak taman.

"Membangun budaya publik kelas dunia, budaya antre, tertib menghormati orang lain membuang sampah dan seterusnya," kata Ruhama.

Tentang Pilkada Tangerang Selatan 2020

Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan begitu semarak karena diikuti tiga pasangan yang memiliki hubungan dengan tokoh-tokoh elite nasional. Mulai dari keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sampai putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah Ma'ruf. Apa yang membuat Pilkada Tangsel tampak 'seksi' sehingga para elite politik "turun gunung"? 

Kota yang diresmikan sejak 2008 ini semakin menunjukkan daya tariknya. Bahkan kota penyanggah Ibu Jakarta ini disebut-sebut sering dijadikan acuan partai politik untuk mengukur elektabilitas mereka dalam panggung politik yang lebih besar.

Sejarah berdirinya Tangsel bukan tanpa sebab, mengutip Kompas, wilayah ini terbentuk atas desakan dari warga Kabupaten Tangerang yang merasa terpinggirkan. Mereka yang protes itu berasal dari enam daerah di antaranya, Ciputat, Pagedangan, Serpong, Pondok Aren, Casauk, dan Pamulang.

Warga pinggiran Kabupaten Tangerang saat itu merasa tidak diperhatikan karena jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang. Padahal kawasan Tangsel pada waktu itu menyumbang sekitar 30 persen pendapatan Kabupaten Tangerang.

Selain itu daya tarik dari Kota Tangsel ini semakin kuat dengan rencana pembangunan klaster digital seperti Silicon Valley di Amerika Serikat. Raksasa teknologi Apple misalnya, mereka telah mendirikan Apple Developer Academy di Tangsel. Lembaga ini merupakan pertama di Asia dan ketiga di dunia. Hal itu tentu membuka peluang investasi perusahaan-perusahaan besar dunia untuk di Indonesia. 

Selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tangerang Selatan pada kuartal ketiga 2019, sempat tembus 1,4 triliun rupiah. PAD tersebut bersumber dari pajak daerah, berupa pajak restoran, hiburan, reklame, PBB, dan BPHTB. Pendapatan tersebut menjadi kunci suksesnya pemerintah Kota Tangsel menyumbangkan pemasukan untuk negara.

Dari deretan fakta tersebut, tak heran apabila Tangsel menjadi salah satu daerah yang paling diperebutkan saat Pilkada. Bahkan beberapa elite sampai harus "turun gunung" untuk meraup kantong suara di wilayah tersebut.